SURAT KABAR, CIMAHI - Pernah dengar soal KWT? Bukan singkatan rumit kok, tapi Kelompok Wanita Tani. Di Cigugur Tengah, Cimahi, kelompok ini bukan cuma aktif, tapi juga jadi penggerak perubahan nyata di bidang pertanian.
Nah, dari sinilah ide membuat film tentang KWT mulai muncul. Gagasan ini berangkat dari keberhasilan para ibu-ibu hebat ini dalam meningkatkan pertanian dan perekonomian lokal.
Bukan cuma sekadar menanam dan memanen, KWT di Cigugur Tengah ikut terlibat dalam pelatihan pertanian, pengadaan alat-alat, sampai memasarkan hasil panen.
Dampaknya? Warga jadi makin sejahtera, pertanian makin maju, dan semangat gotong royong tumbuh subur.
Dari keberhasilan inilah muncul ide, “Kenapa nggak kita bikin film aja, ya?” Tujuannya tentu biar makin banyak orang tahu dan terinspirasi.
Kenapa Harus Bikin Film KWT?
Film bukan sekadar hiburan. Lewat film, pesan bisa tersampaikan lebih cepat, menyentuh hati, dan menggugah tindakan. Tujuan pembuatan film tentang KWT Cigugur Tengah ini cukup sederhana tapi berdampak besar.
Pertama, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang peran besar KWT dalam pembangunan pertanian dan ekonomi desa.
Banyak yang belum tahu bagaimana perjuangan mereka di balik layar. Kedua, film ini bisa jadi cara jitu untuk mendorong pemberdayaan perempuan.
Bayangkan, lewat pertanian, ibu-ibu di kampung bisa mandiri dan membantu ekonomi keluarga. Keren banget, kan?
Ketiga, film ini juga berfungsi sebagai alat promosi produk pertanian lokal. Jadi, masyarakat tahu, “Oh ternyata sayuran segar ini hasil dari KWT Cigugur Tengah, ya.” Dengan promosi yang tepat, produk lokal bisa bersaing dan meningkatkan penghasilan petani.
Apa Harapannya Setelah Film Jadi?
Tentu saja, ada banyak harapan setelah film KWT ini rampung. Yang paling utama adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pertanian. Nggak cuma jadi penonton, tapi juga ikut terlibat dan mendukung.
Harapan lainnya, tentu meningkatkan pendapatan petani. Dengan promosi lewat film, produk pertanian bisa lebih dikenal, dijual lebih luas, dan otomatis penghasilan petani naik.
Tak kalah penting, film ini diharapkan bisa jadi bahan pertimbangan kebijakan pemerintah agar makin serius mendukung program-program KWT.
Di Mana Filmnya Akan Ditayangkan dan Siapa yang Terlibat?
Rencana penayangannya cukup fleksibel. Film KWT ini bisa tampil di festival film, khususnya yang fokus pada tema pertanian atau desa.
Bisa juga disebar luas di media sosial, supaya menjangkau generasi muda dan masyarakat urban. Atau ditampilkan di pameran pertanian, sebagai bentuk promosi produk lokal yang otentik.
Yang terlibat tentu bukan sembarang orang. Anggota KWT jadi bintang utama, karena mereka lah pelaku utama di lapangan. Lalu ada pemerintah desa, yang mendukung kebijakan dan fasilitas.
Jangan lupakan para petani dan warga, serta tentu saja tim kreator film yang mengemas semuanya jadi tontonan inspiratif.
Jadi, kalau nanti kamu lihat film dokumenter tentang KWT Cigugur Tengah, ingatlah: di balik layar ada kisah perjuangan ibu-ibu desa yang tak kenal lelah membangun ketahanan pangan dari ladang sendiri. (SAT)
0 Komentar