SURAT KABAR, BANDUNG BARAT — Kerusakan parah pada Jalan Terusan Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, kembali menuai keluhan warga.
Jalan yang menjadi penghubung strategis antara Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat itu mengalami kerusakan dengan lubang-lubang besar yang membahayakan pengendara, terutama saat hujan deras.
Pantauan di lapangan pada Senin, 9 Juni 2025, kondisi jalan penuh lubang dalam yang tidak terlihat saat diguyur hujan. Genangan air menutupi lubang, membuat pengendara, khususnya roda dua, tidak menyadari bahaya yang mengintai di balik genangan.
Gunawan (55), warga Desa Ciwaruga, mengaku pernah menjadi korban kecelakaan akibat kondisi jalan tersebut. Ia menyebut kerusakan jalan sudah berlangsung lama dan minim penanganan dari pemerintah.
"Ngeluhnya ya jalannya rusak aja sih, kalau hujan bahayanya nggak kelihatan. Jadi kalau pakai motor terus ngelewat jalan yang rusak, dikira jalan bagus ternyata lubang besar," kata Gunawan saat ditemui di Ciwaruga.
Ia bahkan menceritakan insiden saat dirinya terjungkal dari motor saat pulang dari Bandung bersama anaknya.
"Pernah waktu itu jatuh waktu hujan. Pulang dari Bandung bareng sama anak, dikira jalan biasa ternyata lubang besar, ya saya terjungkal lah dari motor," ucapnya.
Gunawan mendesak Pemerintah Kabupaten Bandung Barat maupun pihak desa segera memperbaiki jalan tersebut. Ia menyebut, kerusakan bukan hanya pada lubang besar, tetapi juga banyak lubang kecil yang semakin lama makin parah.
"Ya harapannya sih segera diperbaiki. Emang pernah ada yang diperbaiki jalan rusak yang cukup besar, tapi ini yang kecil-kecilnya lah belum, malah bertambah menurut saya. Membahayakan pengendara, intinya," tegasnya.
Keluhan serupa disampaikan Kirana (23), seorang mahasiswi yang tinggal di kos-kosan sekitar wilayah tersebut. Ia mengatakan kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari di jalan rusak itu, apalagi saat jam sibuk.
"Ya kan di situ pertigaan ke Kota Bandung sama ke Desa Ciwaruga. Di pertigaan itu jalan memang rusak, jadi sering banget macet," katanya.
Menurut Kirana, banyak mahasiswa yang tinggal di kawasan itu juga merasa terganggu dengan kondisi jalan yang buruk. Ia bahkan menyebut kondisi menjadi lebih berbahaya saat malam hari karena minimnya penerangan.
"Aku kan ngekos, kadang temen-temen juga pada ngeluh jalan rusak. Apalagi kalau hujan, sering kelihatan kayak jalan biasa, ternyata jalan berlubang, jadi ngejeblos gitulah," ujarnya.
"Ya baiknya pemerintah sih yang lebih merhatiin, soalnya warga sering ngeluh juga, apalagi kalau hujan. Kalau hujan itu bahaya banget, nggak kelihatan, ditambah lampu penerangan juga agak minim dan redup sih," kata Kirana menutup. (SAT)
0 Komentar