Program rawat jalan yang dijalankan BNN Kota Cimahi
berlangsung selama tiga bulan. Dalam kurun itu, klien dijadwalkan menjalani
enam kali sesi rehabilitasi, melibatkan tim profesional dari dokter, perawat,
hingga konselor.
“Setelah menjalani pertemuan, kami pantau kembali apakah
mereka masih menggunakan atau sudah berhenti. Kalau masih, akan dilanjutkan ke
tahap berikutnya,” ujar Kepala BNN Kota Cimahi, Yulius Amran, Kamis 7 Agustus
2024.
Tahapan berikutnya dikenal sebagai pascarehabilitasi. Dalam
fase ini, tim BNN akan mendatangi rumah klien untuk melihat langsung kondisi
lingkungan sosial, pergaulan, serta kemungkinan adanya pemicu kekambuhan.
“Lingkungan sangat berperan besar. Banyak yang sempat
berhenti, lalu kembali menggunakan karena berkumpul lagi dengan teman-teman
lama. Karena itu, keluarga juga harus aktif mengontrol,” ucap Yulius.
Ia menekankan bahwa peran keluarga menjadi salah satu faktor
paling menentukan dalam proses pemulihan penyalahguna narkoba. Orang tua,
pasangan, bahkan saudara kandung, perlu lebih jeli dalam mengawasi perubahan
perilaku.
“Misalnya orang tua harus tahu anaknya bermain dengan siapa,
pulang jam berapa, bahkan ketika anak sudah mulai sering mengunci kamar, itu
patut dicurigai,” tambahnya.
Selain pendampingan, edukasi juga diberikan kepada keluarga dan masyarakat luas untuk mengenali tanda-tanda pengguna narkoba.
Di antaranya
seperti mata merah, bicara melantur, mudah mengantuk (untuk pengguna ganja),
hingga keringat dingin dan rasa gelisah berlebihan (untuk pengguna sabu).
Untuk pengguna yang sudah memasuki fase ketergantungan berat dan mengalami gejala sakau, Yulius mengingatkan agar keluarga tidak serta-merta memberikan obat sebagai solusi. Justru, olahraga dinilai lebih efektif untuk mempercepat proses detoksifikasi secara alami.
"Olahraga adalah metode alami yang efektif. Jangan
hanya mengandalkan obat-obatan. Ajak mereka jalan, aktivitas fisik ringan, yang
penting berkeringat,” jelasnya.
Jika kondisinya sudah tak bisa ditangani dengan rawat jalan,
maka klien akan dirujuk ke fasilitas rehabilitasi milik pemerintah yang lebih
lengkap seperti SKO di Cisarua atau Lido. Di sana, mereka akan ditangani secara
intensif, termasuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi medis.
Seluruh layanan rehabilitasi yang disediakan BNN Kota Cimahi
baik rawat jalan maupun pascarehabilitasi diberikan secara gratis, tanpa
pungutan biaya.
Langkah BNN Cimahi ini menjadi angin segar di tengah kekhawatiran masyarakat soal penanganan narkoba yang selama ini cenderung fokus pada aspek penindakan.
Pendekatan humanis, ilmiah, dan berbasis pemulihan
seperti ini memberikan harapan baru: bahwa pulih itu mungkin, asal semua pihak
ikut terlibat. (SAT)
0 Komentar