SURAT KABAR, CIMAHI – Peringatan Hari Anti Narkotika
Internasional (HANI) yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Cimahi
tahun ini tidak berhenti pada seremoni simbolik.
Di tengah pidato-pidato dan penampilan kesenian, satu kenyataan getir menyeruak, peredaran narkotika kian melibatkan perempuan, termasuk ibu rumah tangga, sebagai pelaku aktif.
Acara yang berlangsung di Gedung Aula A Pemerintah Kota Cimahi itu menjadi ruang refleksi serius atas arah dan wajah baru peredaran narkoba. Ketua BNN Kota Cimahi, Yulius Amra, tak menutup kekhawatiran atas fenomena ini.
“Dua minggu yang lalu kita sangat berduka. Kini cengkeraman narkoba tidak hanya menimpa laki-laki, tapi sudah merambah ke wanita-wanita, bahkan ibu rumah tangga yang menjadi pengedar,” kata Yulius baru-baru ini.
Keterlibatan perempuan dalam rantai peredaran narkoba, menurut Yulius, adalah gejala pergeseran yang mengkhawatirkan, dari posisi sebagai korban menjadi pelaku. Ini bukan hanya soal kriminalitas, tapi sinyal kemunduran sosial yang tidak bisa dianggap remeh.
Lebih jauh, Yulius menekankan bahwa Hari Anti NarkotikaInternasional seharusnya tidak diperingati dengan hura-hura.
“Ini bukan hari perayaan. Ini hari perenungan, mengingat banyaknya korban yang meninggal dunia dan para pelaku yang telah ditangkap dan direhabilitasi,” ujar dia.
Menurutnya, walau aparat penegak hukum terus bergerak, jaringan narkoba dari luar negeri terus menyusup, mengincar generasi muda Indonesia. Ini menjadi tantangan serius dalam pembangunan nasional menuju “Indonesia Emas 2045.”
Mengangkat tema “Memutus Mata Rantai Terhadap Narkoba Melalui Pencegahan, Pemberantasan, Rehabilitasi Menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” peringatan HANI di Cimahi bukan sekadar upacara tahunan.
Namun menjadi pengingat keras bahwa negara masih rentan
dalam urusan narkoba. Dalam kesempatan itu, Yulius mengajak masyarakat untuk
tidak abai.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Cimahi untuk berkolaborasi dalam memberantas dan menghilangkan narkoba agar Cimahi menjadi kota yang bersih dari narkoba,” serunya.
Ia juga mengimbau agar warga berani menolak, mencegah, melaporkan, dan melakukan rehabilitasi bila telah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
Sebagai bagian dari acara, Rumah Seni Binangkin turut menampilkan tarian bertema sosial, sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Cimahi, Mardi Santoso, bersama Yulius Amra, menyerahkan piagam penghargaan kepada SDN Padasuka 4, pemenang lomba bertema anti narkoba.
Peringatan HANI ditutup dengan renungan malam, menegaskan
bahwa perjuangan melawan narkoba bukan milik BNN saja, tapi urusan kolektif
yang memerlukan kesadaran, keberanian, dan tindakan nyata dari semua lapisan
masyarakat. (SAT)
0 Komentar