Prestasi Elyona Judith Siswi SMAN 2 Cimahi, Ukir Jejak di Tengah Arus Modernisasi Pendidikan dan Teknologi

Elyona Judith Carmenita, siswi kelas XII IPS SMAN 2 Cimahi

SURAT KABAR, CIMAHI - Di tengah derasnya arus modernisasi dan gelombang teknologi yang menuntut adaptasi cepat, semangat seorang pelajar untuk mengasah potensi akademiknya menjadi bukti bahwa kerja keras tetap menjadi kunci utama dalam meraih prestasi.

Dialah Elyona Judith Carmenita, siswi kelas XII IPS SMAN 2 Cimahi yang namanya berulang kali mencatatkan prestasi di berbagai perlombaan akademik tingkat nasional. 

Dari Olimpiade Sosiologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, hingga Akuntansi Ekonomi, sederet juara berhasil ia bawa pulang.

“Memang pernah beberapa kali menang di Olimpiade Sosiologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, terus juga ada Akutansi Ekonomi,” ujar Elyona saat ditemui di sekolahnya, Jumat (3/10/2025).

Tak hanya itu, medali emas, perak, hingga perunggu pun telah dikoleksinya. El, sapaan akrabnya mengaku strategi utamanya adalah memilih bidang lomba yang relevan dengan minat dan jurusan kuliah yang ia cita-citakan.

“Karena aku ambil paket IPS, jadi memang untuk nambah portofolio juga buat SNBP. Jadi ngambil mata pelajaran yang memang aku suka dan linear ke jurusan kuliah yang aku ingin tuju,” katanya sambil tersenyum.

Prestasi El tak berhenti di ajang perlombaan. Ia juga terpilih menerima Medal of Excellence, sebuah penghargaan dari perusahaan swasta nasional yang mengkurasi siswa berprestasi di bidang akademik. 

Informasi tersebut datang tiba-tiba dari guru yang memberitahukan bahwa dirinya bersama dua siswa lain terpilih.

“Jadi tiba-tiba ada guru yang menyampaikan informasi bahwa aku dan beberapa teman dipilih oleh sebuah perusahaan,” ujarnya.

Penghargaan itu, lanjut El, bukan berupa tawaran magang, melainkan apresiasi simbolis berupa medali dan buku bacaan. 

Namun, penghargaan ini memiliki bobot istimewa karena perusahaan tersebut juga mewawancarai penerima medali terkait potensi akademis yang mereka miliki.

“Orang tua juga kaget, karena selama ini aku ikut lomba kan ya iseng-iseng aja, nyari informasi di internet, dan ternyata bisa sejauh ini,” katanya dengan mata berbinar.

Meski mengakui bukan tipe pelajar yang hobi belajar, Elyona memiliki tekad kuat untuk melanjutkan studi di bidang Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad).

“Kalau hobi belajar mungkin enggak juga sih, tapi lebih ke tekad. Karena kan pengennya SNBP, jadi harus punya ambisi untuk ngumpulin portofolio dari sekarang. Salah satunya lewat ikut lomba supaya dapat sertifikat,” jelasnya.

Namun, di balik prestasi, ada tantangan tersendiri. Ia harus selalu sigap mencari informasi lomba terbaru, melakukan pendaftaran mandiri, dan meluangkan waktu di akhir pekan.

“Lebih ke konsistensi aja sih. Soalnya lombanya biasanya di weekend, jadi harus bisa meluangkan waktu. Untungnya enggak sampai ganggu pelajaran karena acaranya di luar jam sekolah,” terang El.

Elyona mengakui, ia sendiri tidak tahu pasti asal perusahaan yang memberinya Medal of Excellence. 

Namun, penghargaan tersebut berskala nasional, menegaskan bahwa kerja keras siswa daerah pun mampu mendapat sorotan lebih luas.

“Waduh kurang tahu ya kalau itu, cuma memang mereka memberikan penghargaan untuk siswa berprestasi di bidang akademis, dan itu tingkat nasional,” tuturnya menutup pembicaraan.

Kisah Elyona menjadi cerminan bahwa di tengah keterbatasan informasi dan tantangan teknologi, konsistensi belajar dan keberanian untuk mencoba tetap membuka jalan menuju pintu prestasi. 

Ia bukan sekadar mengumpulkan medali, tetapi juga menegaskan pentingnya tekad dan arah yang jelas dalam pendidikan. (SAT)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar