SURAT KABAR, CIMAHI - Tingginya jumlah pencari kerja di Kota Cimahi mendorong Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cimahi bergerak cepat.
Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah menyelenggarakan program pelatihan berbasis kompetensi, kali ini difokuskan pada bidang otomotif roda dua, khususnya servis motor metik.
Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Kota Cimahi, Tresna Nur Ramdhani, menjelaskan, pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan warga sehingga lebih siap bersaing di dunia kerja.
Program ini juga menjadi bagian dari strategi menekan angka pengangguran, yang meski menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan tren menurun, tetap masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
“Jadi kami dari Disnaker Kota Cimahi melakukan pelatihan service kendaraan motor, lebih spesifiknya motor metik. Sub-kegiatannya bagi pencari kerja yang berbasis kompetensi, dimana pelaksanaannya selama 10 hari,” ujar Tresna saat ditemui Jabar Ekspres, Senin (29/9/2025).
Menurut Tresna, seleksi peserta dilakukan ketat. Dari ratusan pendaftar, hanya 30 orang yang dinyatakan lolos.
Proses seleksi meliputi verifikasi administrasi hingga wawancara, memastikan peserta benar-benar layak mengikuti pelatihan.
“Kami mencari orang-orang pencari kerja atau mereka yang datang ke Disnaker. Dari sekian ratus orang, kami seleksi tahapannya untuk mengikuti pelatihan service motor. Setelah lolos, mereka kemudian mengikuti pelatihan yang bekerja sama dengan LPK. Kebetulan sekarang LPK ini bersama dengan Honda,” jelasnya.
Menariknya, program ini tidak berhenti di ruang kelas. Setelah pelatihan, peserta langsung dimagangkan di bengkel resmi Honda.
Bahkan, bagi mereka yang kompetensinya memenuhi standar, pintu untuk rekrutmen kerja terbuka lebar melalui jaringan mitra industri.
“Setelah pelatihan ini mereka akan dimagangkan di gerai-gerai Honda. Dan yang berkompetensi akan mengikuti seleksi lowongan pekerjaan di Honda melalui LPK,” tambah Tresna.
Tahun 2025 menjadi momentum perdana pelaksanaan pelatihan servis motor metik. Tresna optimistis minimal 50 persen peserta dapat langsung terserap di industri otomotif.
“Mudah-mudahan dengan jumlah 30 orang, minimal setengahnya bisa diterima di dunia usaha. Tapi dari LPK sendiri juga menjanjikan tidak akan melepas begitu saja, mereka akan membina dan memberikan kesempatan bagi yang sudah dilatih untuk mengikuti seleksi apabila dibutuhkan oleh gerai-gerai Honda,” paparnya.
Disnaker Cimahi telah menyiapkan agenda pelatihan sepanjang tahun 2025. Program dimulai sejak Februari hingga Desember, mencakup berbagai bidang, mulai dari keamanan hingga perhotelan.
“Kalau untuk bulan depan di Oktober, kita akan adakan pelatihan Satpam, lalu manajerial yang banyak klasifikasinya seperti housekeeping dan perhotelan. Juga akan ada sertifikasi yang lebih tinggi lagi. Jadi sertifikasi ini bagi warga Cimahi yang sudah memiliki sertifikasi level 1, 2, atau 3, bisa kami fasilitasi tanpa biaya,” terang Tresna.
Program ini diprioritaskan khusus bagi warga Cimahi. Syaratnya antara lain usia produktif 18–35 tahun, maksimal 40 tahun, tidak sedang kuliah, dan tidak dalam ikatan pekerjaan.
“Karena harus mengikuti pelatihan selama 10 hari, jadi memang tidak boleh sedang terikat pekerjaan atau kuliah. Peserta juga wajib memiliki KTP Cimahi,” jelasnya.
Menurut Tresna, tren penurunan pengangguran di Cimahi selama 2024 salah satunya berkat upaya konsisten Disnaker dalam melahirkan SDM terampil.
“Menurut data dari BPS tahun 2024, memang ada penurunan angka pengangguran. Salah satunya karena kegiatan-kegiatan yang kami lakukan di Disnaker. Walaupun mungkin di luar sana lebih banyak lagi yang sudah bekerja tapi tidak melapor ke kami,” tutup Tresna.
Program pelatihan ini menjadi bukti nyata bahwa investasi pada keterampilan dan kompetensi bisa membuka pintu baru bagi pencari kerja, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi Cimahi. (SAT)
0 Komentar