Harga Bitcoin Turun Hari Ini, Analis Peringatkan Potensi Crash di Bawah US$ 100 Ribu

Harga Bitcoin Turun Hari Ini, Analis Peringatkan Potensi Crash di Bawah US$ 100 Ribu

SURAT KABAR– Harga Bitcoin hari ini kembali mengalami tekanan. Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto menunjukkan tren penurunan yang memicu kekhawatiran investor. 

Para analis memperingatkan bahwa harga Bitcoin berpotensi turun ke bawah level psikologis US$ 100 ribu, memicu sentimen bearish yang meluas di pasar.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada Kamis (5/6/2025) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 0,98 persen menjadi US$ 3,29 triliun

Bitcoin (BTC) sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar mencatatkan penurunan sebesar 1,01 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini, harga Bitcoin berada di level US$ 104.835 per koin atau setara Rp 1,7 miliar (dengan kurs Rp 16.297).

Meski Bitcoin melemah, kripto utama lainnya seperti Ethereum (ETH) dan Binance Coin (BNB) justru mencatatkan penguatan. ETH naik tipis 0,09 persen menjadi US$ 2.609 per koin, sementara BNB menguat 0,26 persen menjadi US$ 663 per koin.

Potensi Penurunan Bitcoin ke Bawah US$ 100 Ribu

Dikutip dari investor.id, sejumlah analis menyebutkan bahwa meski sempat mencetak rekor tertinggi di US$ 111.900, Bitcoin berisiko mengalami koreksi lebih dalam. 

Stephan, analis kripto, menyatakan bahwa konflik geopolitik Rusia-Ukraina mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas, bukan Bitcoin. Ia juga mencatat adanya arus keluar (outflow) dari ETF Bitcoin, yang dapat menjadi sinyal tekanan jual.

Menurut Stephan, Bitcoin berpeluang menguji kembali level US$ 100 ribu, dan bila tekanan berlanjut, bisa terkoreksi hingga US$ 96.765.

Analis teknikal Nova menambahkan bahwa jika Bitcoin gagal bertahan di atas resistance US$ 106.406, maka koreksi menuju US$ 100 ribu akan semakin terbuka. 

Indikator RSI yang menurun ke level 53 serta sinyal bearish crossover pada MACD menjadi indikator melemahnya momentum bullish.

Nova memperkirakan target koreksi berada di kisaran US$ 99 ribu, seiring munculnya histogram merah pada MACD yang menunjukkan tekanan jual masih tinggi.

Sentimen Pasar Masih Campuran

Sementara itu, analis Kevin Capital mengimbau pelaku pasar untuk lebih berhati-hati. Ia menilai bahwa belum ada perubahan fundamental signifikan yang bisa mendorong reli kuat dalam waktu dekat. 

Kevin menyarankan agar Bitcoin kembali merebut level US$ 106.800 untuk membalikkan tekanan bearish saat ini.

Namun tidak semua analis pesimistis. Titan of Crypto, melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), menyebut struktur teknikal Bitcoin masih mendukung potensi kenaikan hingga US$ 135 ribu, terutama jika berhasil mempertahankan breakout dari pola descending broadening wedge.

Analis Mikybull Crypto juga memperkirakan reli Bitcoin ke US$ 120 ribu dalam fase siklus pasar saat ini. Bahkan, trader senior Peter Brandt memproyeksikan bahwa Bitcoin bisa menyentuh level US$ 150 ribu pada akhir musim panas 2025, seiring meningkatnya minat investor institusi.

Kesimpulan

Harga Bitcoin saat ini tengah berada di fase kritis. Dengan tekanan geopolitik dan indikator teknikal yang melemah, potensi penurunan menuju US$ 100 ribu cukup terbuka. 

Namun, prospek jangka panjang masih memberikan harapan akan reli lanjutan. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan pasar secara berkala. (SAT)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar