Bitcoin Melesat, Dolar Terpuruk: Efek Domino Manuver Trump

Bitcoin Melesat, Dolar Terpuruk: Efek Domino Manuver Trump

SURAT KABAR - Bitcoin melonjak lebih dari 3 persen pada Senin (3/6/2024) malam waktu Indonesia, bersamaan dengan anjloknya nilai dolar Amerika Serikat ke posisi terendah dalam tiga tahun terakhir. Kenaikan harga aset kripto ini tak lepas dari gejolak politik ekonomi di AS, menyusul ancaman Presiden Donald Trump yang mengisyaratkan akan memecat Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell.

Di kutip dari investing.com, Cryptocurrency terbesar di dunia itu naik 3,6 persen ke level USD 87.169 pada pukul 20.22 WIB, menyentuh titik tertingginya sejak 2 April lalu. Kenaikan ini sekaligus menghapus sebagian besar kerugian sejak pemerintahan Trump mengumumkan tarif balasan pada awal April.

Sentimen pasar berubah drastis setelah Indeks Dolar AS turun tajam ke posisi terendahnya sejak Maret 2022. Melemahnya dolar ini dipicu kekhawatiran atas potensi intervensi politik dalam kebijakan moneter AS, terutama setelah sinyal pemecatan terhadap Powell menguat dari Gedung Putih.

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, pada Jumat lalu secara terbuka menyatakan bahwa Presiden Trump dan timnya tengah "mengkaji aspek legal" untuk menggulingkan Powell dari posisinya. Isyarat ini diperkuat oleh pernyataan langsung Trump di akun Truth Social miliknya.

“Pemecatan Powell tidak bisa datang cukup cepat!” tulis Trump, sembari mendesak The Fed agar segera memangkas suku bunga.

Pernyataan kontroversial itu memicu kekhawatiran investor global atas independensi bank sentral AS. Situasi ini mendorong investor mencari alternatif untuk menjaga daya beli mereka, di tengah ancaman devaluasi dolar.

Bitcoin, seperti emas, semakin dilihat sebagai aset lindung nilai (hedging) dalam iklim ekonomi yang tak pasti. Sementara harga emas menyentuh rekor tertingginya pada hari yang sama, Bitcoin pun ikut terkerek sebagai simbol resistensi terhadap instabilitas politik dan kelemahan mata uang fiat.

Dukungan terhadap aset kripto juga menguat setelah muncul tanda-tanda pelonggaran ketegangan dagang antara AS dan mitra utamanya. Trump menyebut ada “kemajuan besar” dalam pembicaraan bilateral dengan Jepang, setelah pertemuan delegasi dagang kedua negara di Washington pekan lalu.

Laporan Bloomberg turut menguatkan harapan pasar. China disebutkan terbuka untuk kembali berdialog dengan pemerintahan Trump, meski Beijing menuntut agar Washington menunjukkan “lebih banyak rasa hormat” dalam hubungan dagang mereka.

Situasi politik dan ekonomi yang memanas ini mendorong pasar kripto secara keseluruhan naik. Ethereum sebagai kripto terbesar kedua naik 3,4 persen menjadi USD 1.630,39. XRP ikut melompat 3,3 persen ke angka USD 2,12. Sementara itu, Solana mencatat kenaikan 1,7 persen, Cardano menguat 4,1 persen, dan Polygon bertambah 5,3 persen.

Token-token berbasis meme seperti Dogecoin juga terdampak positif, naik 5,2 persen. Token $TRUMP, yang mengusung nama presiden itu sendiri, ikut menguat 2,2 persen di tengah sorotan politik yang melibatkan sang presiden.

Laporan ini menegaskan kembali satu hal: pasar kripto bukan sekadar soal teknologi, tetapi juga respons atas ketidakpastian geopolitik dan manuver kekuasaan dalam sistem ekonomi global. (SAT)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar