![]() |
Camat Kecamatan Cimahi Selatan, Cepi Rustiawan |
SURAT KABAR, CIMAHI – Sejak status darurat sampah diberlakukan di Kota Cimahi, perubahan mulai terasa di wilayah Cimahi Selatan. Pemerintah kecamatan langsung turun tangan menggenjot kesadaran warga, terutama soal pentingnya memilah sampah dari rumah.
Program clean up massal yang digelar pada 21–27 April 2025 menjadi momentum penting. Tak sekadar membersihkan sampah yang menumpuk, kegiatan ini juga bertujuan menanamkan kesadaran kolektif tentang pengelolaan sampah.
“Alhamdulillah, kita mulai merubah perilaku masyarakat. Artinya, masyarakat sebagai hulu harus betul-betul bisa memilah sampah. Keluar rumah sudah harus dipilah antara organik dan anorganik,” kata Camat Cimahi Selatan, Cepi Rustiawan, di Techno Park, belum lama ini
Langkah awal itu, kata Cepi, akan dilanjutkan dengan pengorganisasian di tingkat RT dan RW agar sistem pengelolaan sampah menjadi lebih tertata dan berkelanjutan.
“Dengan pola kebersamaan, mudah-mudahan permasalahan sampah bisa terselesaikan,” ujarnya.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara halal bihalal Kecamatan Cimahi Selatan yang juga dimanfaatkan sebagai forum penyemangat untuk gerakan pasca-Ramadan.
“Dalam momen fitrah Ramadan, kita implementasikan nilai-nilainya ke pengelolaan sampah. Semoga ini jadi tanggung jawab bersama,” katanya.
Setiap kelurahan diminta membersihkan tumpukan sampah yang selama ini dikeluhkan warga. Cepi berharap program bersih-bersih rampung sesuai jadwal.
“Saya harap tanggal 27 nanti bisa tuntas,” ucapnya.
Sebelum program clean up berjalan, banyak aduan masuk dari warga soal tumpukan sampah. Namun, sejak program diluncurkan Wali Kota Cimahi, respons warga justru membaik.
“Bahkan ada yang mengucapkan terima kasih. Tempat yang dulu penuh sampah, sekarang sudah bersih,” tuturnya.
Kini, pihak kecamatan bersama para lurah rutin memantau titik-titik rawan. Cepi juga menyebut pihaknya tengah menyiapkan Rencana Aksi sebagai panduan tetap setelah program bersih-bersih selesai.
“Setelah tanggal 27, kegiatan harus berlanjut. Kita sudah punya draf Rencana Aksi. Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan rutin,” katanya.
Program jangka panjang itu dirancang agar berdampak langsung pada kenyamanan warga.
“Artinya, warga bisa merasa nyaman dan senang karena masalah sampah mulai terselesaikan,” ujarnya.
Cepi pun mendorong munculnya inovasi dari masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pihak kecamatan dan kelurahan, kata dia, siap memberi dukungan.
“Ini juga untuk membangun dan menumbuhkan inovasi dalam pengelolaan sampah,” tutupnya. (SAT)
0 Komentar