Unjani Targetkan Mayoritas Dosen Bergelar Doktor dan Guru Besar dalam 4 Tahun, Ini Strateginya

 

Unjani Targetkan Mayoritas Dosen Bergelar Doktor dan Guru Besar dalam 4 Tahun, Ini Strateginya

SURAT KABAR, CIMAHI Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) menargetkan peningkatan signifikan dalam kualitas sumber daya manusia (SDM) selama empat tahun ke depan. 

Fokus utama pengembangan ini adalah mendorong mayoritas dosen bergelar doktor (S3) dan meningkatkan jumlah jabatan akademik lektor kepala hingga guru besar.

Target ini disampaikan langsung oleh Rektor Unjani, Prof. Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si., dalam Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke-35 dan Pengukuhan Dua Guru Besar yang digelar di Gedung Auditorium Unjani, Cimahi, Kamis (5/6/2025).

Apa Tujuan Unjani?

Unjani berkomitmen membangun institusi pendidikan tinggi yang adaptif terhadap tantangan zaman. Selain peningkatan kualitas dosen, universitas juga membidik capaian akreditasi unggul, peningkatan kualitas lulusan, serta kenaikan peringkat di tingkat nasional dan internasional.

Momen Dies Natalis ke-35 ini menjadi titik balik transformasi Unjani. Kami akan melakukan pembaruan secara menyeluruh, baik pola pikir, fisik, maupun infrastruktur kampus,” ujar Prof. Agus.

Bagaimana Cara Unjani Mewujudkannya?

Langkah strategis yang diambil mencakup pembangunan gedung-gedung baru, penyediaan fasilitas modern, dan penataan sistem akademik untuk mendukung visi sebagai Smart Military University dengan tagline: Disiplin, Loyal, Santun.

Tak hanya itu, Prof. Agus menegaskan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari Yayasan Kartika Eka Paksi (YKEP) serta seluruh civitas akademika dalam mewujudkan rencana besar tersebut.

Apa Kata YKEP?

Ketua YKEP, Dr. Tatang Sulaiman, S.Sos., M.Si., menyatakan dukungan penuh terhadap strategi Unjani. Ia menegaskan pentingnya keberlanjutan program-program strategis, termasuk home schooling berbasis teknologi informasi untuk para prajurit.

“Kami juga mendorong pembentukan posisi Kepala Kesehatan dan Kepala Pendidikan untuk mengelola kesejahteraan pegawai dan beasiswa pendidikan S2 hingga S3,” kata Tatang.

Langkah ini dianggap penting untuk memperkuat kualitas SDM di lingkungan kampus dan mempercepat pengembangan institusi pendidikan tinggi berbasis pengabdian dan inovasi.

Siapa yang Dikukuhkan Sebagai Guru Besar?

Dalam kesempatan itu, dua dosen dikukuhkan sebagai Guru Besar Unjani, yaitu:

  • Prof. Dr. Budiman, S.Pd., S.Kp., Ners., SKM., M.Kes., MH.Kes. dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan (FITKes)

  • Prof. Dr. apt. Fikri Alatas, S.Si., M.Si. dari Fakultas Farmasi

Apa Isi Orasi Ilmiah Mereka?

Prof. Fikri Alatas menyampaikan orasi berjudul “Potensi Modifikasi Padatan dalam Memperbaiki Sifat Fisikokimia Obat Sintetik dan Bahan Alam”

Ia menyoroti pentingnya strategi modifikasi padatan dalam meningkatkan efektivitas obat, termasuk pembentukan garam, kokristal, dan sistem ko-amorf.

“Modifikasi padatan adalah bidang dinamis dan penting dalam pengembangan obat yang efektif, aman, dan stabil,” tegasnya.

Sementara itu, Prof. Budiman memaparkan hasil riset nasional berjudul “Comparative Insomnia Prevalence Between Geriatrics Lived in Urban and Rural Areas”. Studi ini mengkaji perbedaan tingkat insomnia pada lansia yang tinggal di wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia.

Mengapa Ini Penting?

Dengan pengukuhan dua guru besar dan penguatan arah strategis pengembangan SDM, Unjani menegaskan tekadnya menjadi perguruan tinggi unggulan berbasis teknologi, moralitas, dan integritas. Hal ini sekaligus menegaskan komitmen Unjani untuk menjawab tantangan masa depan pendidikan tinggi di Indonesia.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar