SURAT KABAR, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi resmi memulai pemasangan tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) dekoratif di beberapa titik strategis kota.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari upaya mempercantik wajah kota sekaligus mengatasi titik-titik gelap yang masih banyak dijumpai, terutama di jalan utama.
“Alhamdulillah hari ini kita lanjutkan terus, 21 titik yang hari ini kita pasang di Jalan Gatot Subroto,” ujar Wali Kota Cimahi, Ngatiyana usai peninjauan, Jum'at 13 Juni 2025.
Proyek ini mencakup pemasangan total 44 titik PJU dekoratif. Rinciannya, 21 titik di Jalan Gatot Subroto dan 23 titik lainnya akan dipasang di Jalan Amir Machmud. Pemerintah bertekad menjadikan Cimahi sebagai kota yang tidak hanya terang benderang, tapi juga estetik.
“Jadi mudah-mudahan dengan pemasangan PJU di Kota Cimahi ini akan membuat Cimahi ini bukan gelap tetapi terang benderang dan indah. Kita senang di Kota Cimahi ini,” katanya.
Ngatiyana menegaskan bahwa desain tiang PJU ini menggunakan tema yang seragam untuk menjaga estetika kota.
“Betul ya, hampir samalah ya, tapi motifnya sama. Karena apa, kita jangan berbeda-beda. Seragam lah, kalau itu warnanya sama, kemudian bentuknya sama, tipenya sama. Kan bagus ya, jadi tidak bermacam-macam,” ujarnya.
Ngatiyana juga menambahkan bahwa dekorasi tiang PJU tersebut memiliki nilai filosofis tersendiri.
Terkait anggaran, proyek ini menelan dana sekitar Rp3,2 miliar untuk tahap awal. Rencananya, anggaran tambahan akan dialokasikan melalui APBD Perubahan mendatang untuk memperluas pemasangan di wilayah lainnya.
“Ya, lumayan lah, 3,2 kalau tidak salah ya. Sekitar 3,2 untuk PJU ini. Dan ini nanti di perubahan juga kita pasang lagi,” katanya.
Meskipun pemasangan PJU dekoratif ini dianggap baru sebagian kecil, Pemkot Cimahi menyatakan komitmennya untuk terus memperluas titik-titik penerangan ke wilayah lainnya yang masih minim cahaya.
“Ya belum seberapa, ini baru sedikit kemarin ya. Baru di titik lingkaran kota saja, tetapi nanti berkembang di wilayah-wilayah yang perlu penerangan yang lebih bagus. Jadi berkembang terus untuk penerangan Cimahi ini, Baranang,” ujarnya.
Pemerintah juga mengakui bahwa masih banyak area yang minim penerangan, terutama di jalan lingkungan, BJG, dan BJL. Oleh karena itu, fokus awal tetap diberikan kepada jalan provinsi dan jalan kota sebagai tulang punggung aktivitas warga.
“Ya perlu, nanti setelah itu baru kita ke wilayah-wilayah, jalan lingkungan, BJG, BJL. Kita laksanakan ya, jalan provinsi, jalan kota kita terangkan dulu. Baru ke masyarakat ini, berjalan juga,” katanya.
Program ini menjadi bagian dari transformasi wajah Kota Cimahi menuju kota yang terang, rapi, dan estetik, sembari menjawab persoalan keamanan dan kenyamanan masyarakat di ruang publik. (SAT)
0 Komentar