Narash, Bocah BMX dari Cimahi yang Menolak Takut dan Menjawab Tantangan Ekstrem

Narash, Bocah BMX dari Cimahi yang Menolak Takut dan Menjawab Tantangan Ekstrem

SURAT KABAR, CIMAHIDi saat anak-anak seusianya asyik tenggelam dalam games atau gim daring dan tutorial YouTube, Narash Abraar Kasogi memilih jalur yang lebih penuh risiko dan keberanian. 

Siswa kelas 2 SDN Cibabat Mandiri 1 Kota Cimahi ini menghabiskan akhir pekannya di lintasan-lintasan BMX, mengayuh dengan sepeda kecilnya di antara rintangan yang menantang dan tatapan kagum para penonton.

Baginya, BMX bukan sekadar hobi. Ini adalah panggilan, petualangan, sekaligus panggung untuk menyalurkan semangat dan rasa ingin tahu. 

Aku senang banget punya keluarga yang selalu dukung. Papa dan Ibu selalu nemenin ke mana pun aku lomba. Teman-teman komunitas juga baik, suka kasih tips dan nggak pelit ilmu," kata Narash dengan antusias, Jum'at (27/6/25).

Bukan hanya dorongan keluarga, komunitas di berbagai skatepark seperti Velodrome, Pandawa Bowl, hingga Bale Pare Bike Park juga berperan besar dalam membentuk semangatnya. Ia belajar banyak dari mereka, bukan hanya soal teknik, tetapi juga sikap sportif dan ketahanan mental.

Aku pengen anak-anak di Cimahi nggak takut buat cobain BMX. Walaupun susah di awal, tapi kalau udah bisa mah, dijamin seru banget!” ucapnya. 

Narash menekankan pentingnya keberanian mencoba, latihan tanpa henti, dan keselamatan. 

Jangan lupa pakai pelindung, helm dan decker biar aman," kata bocah berusia 9 tahun itu.

Pada tahun 2023, nama Narash mulai terdengar lebih luas setelah tampil di ajang PORTUE Bandung Championship, kejuaraan BMX freestyle tingkat nasional. 

Ia adalah satu-satunya peserta berusia 7 tahun di kelas Junior yang diisi atlet remaja belasan tahun. Meski belum mahir menguasai banyak trik, keberanian dan tekad Narash mencuri perhatian juri dan penonton.

Di tahun berikutnya, pada Pumptrack Bike Competition 2024 di Bale Pare Bike Park, Narash kembali unjuk kemampuan. Baru kali kedua ia menjajal lintasan itu, dan nyaris terjatuh di awal lomba. 

Tapi ia mampu bertahan, mengayuh hingga finis, dan meraih juara dua di kelas BMX Boys Junior (kategori usia 8 tahun).

Aku pengen ikut kejuaraan besar kayak X-Games,” ucapnya suatu kali, menunjukkan bahwa di balik tubuh kecilnya tersimpan mimpi besar.

Namun perjalanan Narash tak selamanya mulus. Sang ibu, Nissa (36), mengingat momen pertamanya ikut lomba balance bike pada tahun 2021. Waktu itu usianya baru tiga tahun.

Dia tiba-tiba mogok di tengah lintasan, nggak mau lanjut. Saya sampai panggil-panggil dari pinggir arena sambil nawarin uang jajan, baru deh dia mau jalan lagi,” kenang Nissa sambil tertawa. 

Setelah finis, Narash langsung lari ke tukang mainan bukan untuk merayakan kemenangan, tapi menukar usaha kecilnya dengan mainan yang sudah diincar.

Sebagai orang tua, Nissa tak menutupi rasa khawatirnya. Menurutnya BMX termasuk olahraga ekstrem, jadi pasti ada rasa takut. 

"Tapi karena Papanya berasal dari dunia yang sama, kami jadi paham bagaimana mendampingi dan menjaga keselamatan,” jelasnya. 

Helm dan pelindung wajib dikenakan, tegas Nissa. Tapi lebih dari itu, mereka ingin memastikan Narash menjalani semua ini dengan hati yang bahagia.

Ia juga menyebut momen-momen bonding antara Narash dan ayahnya sebagai hal yang sangat berharga.

Mereka sering bareng latihan di berbagai skatepark. Bukan hanya jadi tempat main, tapi juga tempat mereka saling belajar, mendukung, dan membangun kepercayaan diri," imbuhnya.

Soal masa depan, keluarga Narash memilih untuk fleksibel. Jika Narash kelak ingin serius menekuni dunia BMX, mereka siap mendukung. Tapi jika arah hidupnya berubah, mereka akan tetap menjadi pendukung utama.

Kami percaya setiap anak punya jalan hidupnya sendiri. Tugas kami adalah mendampingi dengan cinta dan perhatian yang konsisten,” kata Nissa.

Ia berharap Narash tak hanya berkembang di jalur prestasi, tetapi juga tumbuh menjadi anak yang berani, tangguh, dan percaya diri

Dunia BMX mungkin jadi tempat Narash memulai, tapi nilai-nilai yang ia bawa dari lintasan itu jauh lebih penting tentang keberanian menghadapi tantangan, kegigihan saat jatuh, dan semangat untuk bangkit lagi.

Dari seorang anak kecil yang dulu harus 'disogok' agar mau menyelesaikan lomba, Narash kini jadi simbol harapan baru bagi anak-anak Cimahi yang ingin mengambil jalur tak biasa. Dan mungkin, kelak, ia akan jadi wajah muda BMX Indonesia. (SAT)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar