Hari Jadi ke-24, Ngatiyana Bicara Fakta dan Tantangan Cimahi ke Depan

Hari Jadi ke-24, Ngatiyana Bicara Fakta dan Tantangan Cimahi ke Depan

SURAT KABAR, CIMAHI – Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, memanfaatkan peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Cimahi sebagai panggung pernyataan sikap. 

Dalam upacara resmi di Lapangan Alun-Alun Cimahi, Sabtu, 21 Juni 2025, ia menegaskan bahwa ulang tahun kota bukan sekadar ritual tahunan. 

“Ini adalah momentum untuk berkaca dan menuntaskan pekerjaan rumah yang belum selesai,” kata Ngatiyana di hadapan para pejabat, tokoh masyarakat, dan pelajar.

Dengan tema “Kolaborasi Lintas Generasi”, Ngatiyana menyebut momen ini sebagai ajakan kolektif bagi seluruh warga untuk ikut membenahi Cimahi. Tantangannya tak kecil. 

Mulai dari kemiskinan ekstrem, pengangguran terbuka, stunting, hingga banjir, disebutnya sebagai masalah mendesak yang menanti solusi nyata.

Ngatiyana tak berhenti di situ. Ia memaparkan lima prioritas pembangunan strategis Kota Cimahi untuk lima tahun ke depan. Isinya mencakup pemerataan pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan, pengembangan UMKM, pembangunan infrastruktur, serta pemenuhan standar layanan publik di bidang pendidikan, ketertiban, dan kebencanaan.

“Keterbatasan sumber daya bukan alasan untuk berhenti. Justru kolaborasi antargenerasi menjadi kekuatan sosial terbesar kita,” ujarnya.

Ngatiyana juga menggarisbawahi posisi unik Cimahi: kota kecil dengan hanya tiga kecamatan, namun sarat keberagaman etnis dan sejarah militer. Sekitar 30 persen wilayahnya didominasi kawasan militer.

 “Ini tantangan, tapi juga potensi. Cimahi adalah miniatur Indonesia,” katanya.

Ia menyebut tumbuhnya industri kreatif digital sebagai bukti bahwa Cimahi punya daya saing yang mulai menonjol. 

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media.

“Pembangunan hanya akan berhasil bila dijaga bersama. Cimahi butuh ketenangan sosial, sinergi, dan ruang partisipasi warga yang luas,” kata Ngatiyana. 

Ia menutup pidato dengan ajakan optimistis. 

“Mari rapatkan barisan. Cimahi bisa jadi kota yang unggul, aman, nyaman, dan produktif," tutup Ngatiyana. 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar