SURAT KABAR, CIMAHI - Persoalan sampah di Kota Cimahi kembali menjadi sorotan tajam. Ketua Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (Perbanusa) Kota Cimahi, Wahyu Dharmawan, mengkritisi lemahnya koordinasi lintas sektor dalam penanganan sampah liar yang masih tampak di sejumlah titik, terutama di trotoar jalan.
"Semestinya DLH sebagai SKPD teknis bisa menjadi satu tim orkestrasi yang utuh. Mampu membuat seluruh warga Cimahi dalam satu harmoni mencapai tujuan, di mana dirigennya tetap adalah sang kepala daerah," ujar Wahyu saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).
Wahyu menyoroti kondisi terkini di bulan Mei 2025, di mana tumpukan sampah liar masih terlihat jelas di sejumlah titik, termasuk di trotoar Jalan Cibabat. Ia menyebut, kendati pengelolaan sampah telah menjadi bagian dari kewenangan masing-masing camat, DLH tetap tidak bisa lepas dari tanggung jawab.
"Setahu kami, penanganan sampah wilayah sudah menjadi bagian kewenangan masing-masing camat, meski SKPD teknis tidak akan lepas tanggung jawabnya. Bagaimanapun persoalan sampah akan menjadi KPI bagi masing-masing camat dan lurah," bebernya.
Lebih lanjut, Wahyu membeberkan fenomena sosial yang memperparah situasi. Menurutnya, cukup satu orang membuang sampah, bahkan hanya sepuntung rokok, di satu titik, maka titik tersebut dengan cepat akan dianggap layak sebagai tempat pembuangan sampah liar.
"Secara berangsur-angsur orang lain akan menjadikan titik itu tempat buang sampah liar, yang ujung-ujungnya seperti terlihat di trotoar jalan di Cibabat ini," tegas Wahyu.
Wahyu mempertanyakan, siapa sebenarnya yang menjadi pelaku pembuang sampah liar ini? Apakah warga Cimahi yang belum teredukasi, atau justru warga luar yang masuk ke wilayah Cimahi?
"Bagi warga di luar Cimahi tentu jajaran Pemkot Cimahi punya keterbatasan untuk mengedukasinya," ujarnya.
Ia mendorong agar peran Satpol PP diberdayakan lebih jauh, bukan hanya untuk penegakan hukum, tetapi juga untuk edukasi dan pengawasan yang melekat.
"Kontribusi Diskominfo juga diperlukan dengan segenap CCTV lingkungan yang dalam kendalinya. Semua titik pembuangan sampah liar mesti terpantau CCTV lingkungan," jelasnya.
Tak hanya itu, Wahyu juga mempertanyakan keberadaan tim Satgas khusus dan command center yang secara spesifik menangani permasalahan ini. Baginya, command center yang dimaksud bukan sekadar pusat data, melainkan pusat informasi real-time yang bisa diakses kapan saja untuk aksi cepat tanggap.
"Jika hal ini sudah ada, bukan saja urusan sampah yang bisa dipantau, tapi banyak hal yang berkaitan dengan kepentingan publik lainnya seperti pencurian, genangan air hingga banjir, kecelakaan, dan kebakaran," imbuhnya.
Lebih jauh, Wahyu menyebut bahwa urusan lingkungan hidup dan persampahan seyogianya menjadi perhatian dan kewenangan Wakil Wali Kota Cimahi. Ia mendorong agar Wakil Wali Kota mengaktivasi dan melibatkan segenap ormas maupun LSM melalui Kesbangpol untuk berkontribusi lebih dalam menyelesaikan masalah sampah.
"Misi tambahan kepada Dinkes maupun Disdik untuk edukasi yang berkaitan dengan lingkungan hidup juga perlu disegerakan ditindaklanjuti," tegasnya.
Masih maraknya tempat pembuangan sampah liar menunjukkan belum tuntasnya proses edukasi, lemahnya penegakan hukum, serta kurangnya sinergi dan kolaborasi antar pihak yang seharusnya bahu-membahu mewujudkan Cimahi yang bersih.
Perbanusa sendiri, kata Wahyu, siap memberikan kontribusi strategis dalam hal kebijakan serta menjadi bagian dari solusi bersama elemen lain untuk menyusun best practice edukasi dan aksi tanggap.
"Apakah kita sebagai warga Cimahi akan membiarkan sampah tetap menjadi masalah keseharian kita?" ucapnya.
"Jika tidak, mari kita bersama-sama sinergi dan kolaborasi untuk menuntaskannya," tambahnya.
Wahyu menegaskan, ada dua syarat penting yang tidak bisa dipisahkan dalam menyelesaikan persoalan ini: edukasi dan penegakan hukum.
"Keduanya ibarat dua sisi mata uang. Kalau ada pengabaian atas penegakan hukum, efek jera menjadi tidak pernah terjadi. Selain itu, tidak ada perbedaan apresiasi terhadap mereka yang sudah teredukasi dengan yang belum," tutupnya. (SAT)
0 Komentar