SURAT KABAR – Sejarah baru tertoreh dalam perjalanan panjang Persib Bandung di kancah sepak bola nasional. Untuk pertama kalinya sejak Liga Indonesia bergulir pada 1994, klub berjuluk Maung Bandung itu mengangkat trofi juara di kandangnya sendiri, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu, 25 Mei 2025.
Momen ini sekaligus menandai pencapaian back-to-back champions pertama dalam sejarah Persib di era Liga Indonesia.
Sebelumnya, gelar pertama Persib hadir di awal era Liga Indonesia 1994, hasil peleburan antara kompetisi Perserikatan dan Galatama. Pada laga final yang digelar di Stadion Gelora Senayan Jakarta, Persib menumbangkan Petrokimia Putra lewat gol tunggal Sutiono Lamso.
Dua dekade berselang, Persib kembali mengangkat trofi pada 2014, setelah menaklukkan Persipura Jayapura melalui drama adu penalti di final Indonesia Super League (ISL) di Stadion Jakabaring, Palembang. Achmad Jufriyanto menjadi penentu kemenangan dengan skor akhir 5-3.
Persib kemudian kembali meraih gelar juara pada Liga 1 musim 2023/2024 lewat sistem Championship Series. Dalam dua leg final menghadapi Madura United, Persib menang meyakinkan dengan agregat 6-1 menang 3-0 di Stadion Si Jalak Harupat, dan 3-1 di Stadion Gelora Bangkalan.
Namun, baru pada musim 2024/2025, Maung Bandung berhasil mengangkat trofi juara di hadapan publik sendiri.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut antusias capaian tersebut. Ia menyebut keberhasilan Persib menjadi bukti kualitas dan konsistensi tim kebanggaan warga Jawa Barat. "Ini bukan hanya kemenangan Persib, tapi juga kemenangan seluruh masyarakat Jawa Barat," ujarnya di Balai Kota Bandung.
Meski demikian, Dedi mengimbau agar euforia dirayakan dengan tertib. “Jangan rusak kebahagiaan ini dengan tindakan yang merugikan,” katanya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, turut menyampaikan apresiasi atas perjuangan para pemain. Ia menyebut pawai kemenangan menjadi bentuk penghargaan kepada tim yang telah bekerja keras sepanjang musim.
Rombongan Persib dijadwalkan tiba di Gedung Sate pada pukul 12.00 WIB untuk beristirahat dan menjalankan ibadah. Selepas itu, perayaan berlanjut di Lapangan Tegallega hingga pukul 18.00 WIB, diiringi hiburan dan pertunjukan seni lokal.
“Kami ingin perayaan ini jadi kenangan indah, bukan kericuhan,” ujar Farhan. (SAT)
0 Komentar