CIMAHI, SURAT KABAR – Sebanyak 234 kasus gondongan atau mumps dilaporkan terjadi di Kota Cimahi, mayoritas menimpa anak-anak usia Sekolah Dasar (SD). Lonjakan kasus ini mulai terdeteksi sejak September 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati, membenarkan adanya peningkatan tersebut.
“Semua kasus yang terlaporkan ini sudah ditangani di puskesmas dan rumah sakit di wilayah Kota Cimahi,” ujar Mulyati saat ditemui di kantornya, Selasa (19/11/2024).
Gondongan adalah peradangan pada kelenjar ludah di bagian samping wajah (parotis) yang disebabkan oleh infeksi virus golongan paramyxovirus.
Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan di sisi wajah bawah telinga dan biasanya menyerang anak-anak berusia 5–9 tahun.
“Masa inkubasi penyakit gondongan berkisar antara 7 hingga 25 hari. Virus ini sangat mudah menyebar melalui percikan ludah atau air liur yang keluar dari mulut atau hidung,” jelas Mulyati.
Ia menambahkan, penyebaran virus bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti menghirup percikan lendir dari batuk atau bersin penderita, melakukan kontak langsung dengan penderita, menyentuh benda yang terkontaminasi virus, atau berbagi alat makan dan minum dengan penderita.
“Meski demikian, pada beberapa penderita, gejala gondongan bisa lebih ringan atau menyerupai pilek. Bahkan, ada penderita yang tidak menunjukkan gejala apa pun,” ungkap Mulyati.
Untuk mengantisipasi komplikasi, Dinas Kesehatan Cimahi mengimbau masyarakat segera melakukan pemeriksaan ke dokter apabila anak-anak menunjukkan gejala tersebut.
“Penanganan sejak dini dapat mencegah perburukan kondisi dan, jika diperlukan, rujukan ke rumah sakit akan diberikan,” tegasnya.
“Pencegahan dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam menekan penyebaran gondongan. Kami berharap masyarakat dapat lebih waspada dan segera memeriksakan diri jika gejala muncul,” pungkas Mulyati.