Iklan


Iklan

Tak Pernah Berhenti Raih Prestasi, Sanggar Tari Mutiara Cimahi Sabet Juara 3 Nasional

Posting Komentar
Sanggar Tari Mutiara Cimahi

CIMAHI, SURAT KABAR – Konsistensi Sanggar Tari Mutiara Cimahi dalam menorehkan prestasi kembali terbukti. Dalam ajang Tari Nusantara Piala Pangdam Jaya Jayakarta 2025, mereka sukses meraih juara tiga. Lomba bergengsi tingkat nasional itu digelar dalam rangka peringatan HUT ke-76 Kodam Jaya di Gedung Kesenian Jakarta Pusat, pada 3–5 Desember 2025.

Lomba ini diikuti perwakilan dari 15 provinsi di Indonesia, yang masing-masing menampilkan tarian khas daerah. Persaingan berlangsung ketat lantaran setiap peserta membawa identitas budaya dengan karakter yang kuat dan unik.

Founder sekaligus koreografer Sanggar Tari Mutiara Cimahi, Syntya Marlina, menyebut tantangan terbesar dalam ajang ini adalah bagaimana menampilkan identitas Sunda di tengah ragam genre tari dari seluruh Nusantara.

“Dengan genre yang berbeda-beda, apalagi Jawa Barat itu identik dengan jaipongan. Kalau Kalimantan dengan tari Kalimantan nya, Papua dengan tari Papua nya,” kata Syntya.

“Makanya memang sih jadi salah satu pengalaman yang luar biasa ya. Kita bisa tahu berbagai macam tarian yang ada di Indonesia gitu kan yang ditampilkan,” sambungnya.

Menurut Syntya, setiap tarian daerah memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Terlebih, pada kategori dewasa, sebagian besar peserta merupakan penari profesional.

“Yang lebih mencirikan Sundanya sih, kalau yang tunggal sih udah pasti mencirikan banget ya Sunda, Jawa Barat. Kayak tari Nyironggeng atau jaipong,” jelasnya.

“Tapi kalau yang aku ambil di tari kreasi yang ini, yang Hanoman ini memang pure aja tari kreasi. Cuma kita lebih identikan nadanya Jawa Barat itu dengan musiknya,” imbuh Syntya.

Ciri khas lain dari penampilan Sanggar Tari Mutiara Cimahi terletak pada penggunaan musik pengiring yang tidak biasa. Mereka memadukan unsur musik Sunda melalui suara karinding, alat musik tradisional yang jarang digunakan dalam kompetisi.

“Ada musik dari suara karindingnya. Nah itu yang mungkin bisa jadi salah satu ciri khasnya. Kebetulan kita MP3, jadi rekaman. Ya itu tadi ada yang dari suara karinding,” ujar Syntya dengan antusias.

Jika biasanya jaipongan lekat dengan bunyi gendang, dalam garapan ini karinding justru dipadukan dengan sentuhan musik modern.

“Perpaduan juga dengan musik modernnya juga ada,” bebernya.

Dalam ajang tersebut, Sanggar Tari Mutiara Cimahi berhasil menyabet juara tiga untuk dua kategori sekaligus, yakni kategori Rampak dewasa usia 18 tahun ke atas dan kategori tunggal usia 18 tahun ke atas. Mereka juga meraih peringkat sembilan untuk kategori tunggal usia 10–14 tahun serta kategori Rampak anak.

“Pokoknya mah Rampak anak aja. Dari 8–10 tahun kayaknya. Jadi 4 kategori, ya kita alhamdulillah dapet rejeki,” kata Syntya sambil tertawa bahagia.

Pada kategori Rampak dewasa yang meraih juara tiga, mereka menampilkan Tari Hanoman Prayuda. Sementara untuk kategori tunggal, tarian yang dibawakan adalah jaipong kreasi berjudul Nyironggeng.

“Disesuaikan juga sih dengan kemampuan anak. Dari karakter menarinya juga dilihat. Cocoknya ke tari yang mana, makanya disarankan kita ngambilnya tari itu aja,” jelas Syntya.

Terkait proses seleksi, Syntya menjelaskan bahwa sebelum tampil di grand final nasional, seluruh peserta harus melalui tahapan penyisihan tingkat provinsi.

“Ya jadi sebelum kita bisa masuk ke grand final itu kita ada seleksi terlebih dahulu, penyisihan antar provinsi. Di Jawa Barat ada penyisihannya, kita ikutan. Alhamdulillah kita masuk juara dan melaju ke grand final,” jelasnya.

Soal persiapan, Syntya mengakui waktu latihan tergolong sangat singkat. Padatnya jadwal sanggar membuat persiapan hanya berlangsung sekitar dua minggu.

“Hanya 5–6 kali pertemuan. Karena namanya juga kompetisi harus benar-benar disiapkan dengan matang. Tapi karena waktu yang mepet, kemarin kita hanya ada dua minggu untuk latihan,” terangnya.

Ke depan, Syntya berharap Sanggar Tari Mutiara Cimahi terus berkembang dan mampu mencetak lebih banyak prestasi dengan manajemen waktu yang lebih baik.

“Kedepannya ya kita akan terus berusaha mencapai puncak. Tentunya dengan latihan yang maksimal dan persiapan yang maksimal juga,” ujarnya optimistis.

Sementara itu, Suci Triani (20), peraih juara tiga kategori Rampak, mengungkapkan bahwa persiapan timnya berlangsung sangat singkat.

“Persiapan dibenerin, teknik, lalu gerakannya juga ada yang dirubah. Kalau persiapannya mah singkat, karena dari empat kali latihan itu pembenahan teknik, hafalan gerak, sama ngepasin sama musik,” jelasnya.

Bahkan, sehari sebelum tampil, perubahan gerakan masih dilakukan.

“H-1 ada gerakan yang kita ubah. Latihannya benar-benar mepet,” ujarnya.

Meski kategori Rampak ini diikuti lima orang penari, saat menghadapi peserta dari 15 provinsi, Suci mengaku sempat diliputi rasa gugup.

“Kalau persiapannya sih meyakinkan diri, tapi tetap aja pas di panggung nervous. Karena H-1 itu baru rombak-rombak gerakan. Jadi takut banyak lupanya di panggung,” katanya sambil tersenyum.

“Iya, paling saling support, saling menguatkan. Dan juara tiga bersyukur sih, alhamdulillah,” sambungnya singkat.

Sementara itu, peraih juara tiga kategori tunggal, Fadya Nur Rahma (18), menyebut penguasaan teknik menjadi tantangan terbesarnya.

“Tantangan yang pertamanya itu dari ngerti teknik-teknik, karena aku belajarnya belum lama di sini, baru 1 tahun lebih. Jadi aku kurang mengenal teknik-teknik geraknya kayak gimana,” ungkapnya.

“Semua gerak tekniknya itu dibenerin sama Teh Syntya selama tiga kali pertemuan. Dan ini itu lomba nasional untuk pertama kali,” katanya dengan penuh rasa bangga.

Fadya pun mengaku tak menyangka mampu meraih prestasi di tingkat nasional.

“Merasa enggak percaya tapi bangga karena bisa ada di posisi itu, terus merasa senang karena bisa ikut melestarikan budaya,” tuturnya.

Dalam setiap sesi latihan, Fadya mengaku berlatih sekitar dua jam.

“Seminggu sebelum lomba itu latihannya. Bisa tidur sih, paling sambil di rumah, di sekolah juga, kalau jam istirahat atau jam kosong nginget-nginget gerakan,” ucapnya sambil tertawa. (SAT)

Related Posts

Posting Komentar


Media online terpercaya yang menghadirkan berita terkini dengan gaya penyajian modern dan berimbang. Mengupas isu-isu penting dari berbagai sudut, menghadirkan fakta dengan kedalaman, serta menjangkau pembaca milenial hingga profesional.