CIMAHI, SURAT KABAR - Sejumlah pedagang di Pasar Atas BaruKota Cimahi mengeluhkan sepinya pembeli dan naik-turunnya harga bahan pangan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini disebut terjadi karena pasokan stok dari distributor berkurang, memaksa pedagang menaikkan harga meski omzet penjualan terus menurun.
Menanggapi hal tersebut, Kepala UPTD Pasar Kota Cimahi, Wawan
Haryana, menjelaskan bahwa secara umum harga komoditas pangan di sejumlah pasar
tradisional Cimahi masih dalam kondisi relatif stabil dan terkendali.
Namun, ia mengakui bahwa terdapat beberapa komoditas yang
mengalami fluktuasi akibat dinamika pasokan dan permintaan di tingkat produsen
maupun distributor.
“Hasil pemantauan harian menunjukkan bahwa komoditas seperti
cabai merah tanjung, cabai merah keriting, dan tomat merah cenderung mengalami
kenaikan harga. Sementara cabai hijau keriting, cabai rawit hijau, dan daging
sapi lokal relatif mengalami penurunan,” ujar Wawan saat dikonfirmasi melalui
pesan singkat, Rabu (8/10/25).
Menurutnya, situasi ini masih tergolong dalam batas wajar
dan terus dipantau oleh petugas UPTD Pasar. Pihaknya juga memastikan telah
melakukan sejumlah langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan
memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan tetap aman di tengah gejolak
harga.
Wawan menjelaskan, UPTD Pasar Kota Cimahi rutin melakukan monitoring
harga dan stok di seluruh pasar tradisional. Selain itu, koordinasi juga
dilakukan dengan Bulog, Dinas Perdagangan, serta distributor utama guna menjaga
kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok.
“Kami juga melakukan pelaporan berkala kepada instansi
terkait sebagai dasar pengambilan kebijakan penanganan inflasi daerah, serta
memberikan edukasi kepada pedagang agar menjaga harga tetap wajar. Dengan
langkah-langkah ini, diharapkan kestabilan harga dan pasokan di pasar-pasar
Cimahi dapat terus terjaga,” jelasnya.
Selain fokus pada pengendalian harga, UPTD Pasar juga mendorong inovasi pasar rakyat sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan pola belanja masyarakat.
Upaya tersebut mencakup penataan sarana dan prasarana pasar
agar lebih bersih, tertib, dan nyaman, serta penyelenggaraan berbagai event
promosi dan kegiatan pasar rakyat untuk menarik minat masyarakat berbelanja di
pasar tradisional.
“Kami juga mendorong penerapan sistem digitalisasi
sederhana, seperti pembayaran non-tunai dan promosi produk melalui platform
daring, serta kegiatan rutin ASN Bercitra yang dilaksanakan di pasar rakyat
milik Pemerintah Kota Cimahi,” terang Wawan.
Ia menambahkan, kegiatan penataan kebersihan dan keamanan
pasar telah menjadi rutinitas harian. Kegiatan ASN Bercitra digelar pada minggu
kedua setiap bulan, sementara penerapan digitalisasi kini telah
diimplementasikan di seluruh pasar di bawah pengelolaan pemerintah.
“Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan daya
saing pasar rakyat, memperkuat posisi pedagang, serta mendorong perputaran
ekonomi masyarakat secara berkelanjutan,” tutupnya. (SAT)
0 Komentar