Iklan

Iklan

Pramuka Jadi Benteng Karakter Siswa MTSN Cimahi, Dari Hafal UUD Hingga Raih Prestasi Nasional

Posting Komentar
Pramuka Jadi Benteng Karakter Siswa MTSN Cimahi, Dari Hafal UUD Hingga Raih Prestasi Nasional

SURAT KABAR, CIMAHI – Suasana Kemah Blok MTsN Kota Cimahi pada Sabtu (7/9) siang terasa hidup dengan riuh semangat dan tawa ceria para peserta. Ratusan siswa terlihat antusias mengikuti beragam kegiatan, mulai dari latihan baris-berbaris, persiapan upacara, hingga diskusi kelompok yang menekankan pentingnya kebersamaan.

Di balik rangkaian aktivitas yang sederhana namun sarat makna ini, Kemah Blok tahunan yang digelar setiap September, tahun ini berlangsung dua hari pada 13–14 September menjadi ruang penting untuk menanamkan nilai karakter, disiplin, dan kemandirian bagi para siswa melalui kegiatan Pramuka.

Najwa Aulia (14), siswi kelas 9C yang didapuk menjadi petugas pembaca Undang-Undang Dasar dalam upacara, menunjukkan semangat luar biasa. Tanpa membawa teks, ia melafalkan pasal-pasal UUD dengan hafalan yang ia pelajari sendiri.

“Awalnya tuh coba-coba aja hafalin, eh ternyata malah jadi petugas UUD waktu Persami. Terus sekarang udah hafal di luar kepala, meskipun ada bagian yang panjang dan agak sulit,” ujar Najwa dengan wajah berbinar saat ditemui di bumi perkemahan PH 50 Paku Haji, Jalan H. Gopur, Desa Paku Haji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (13/9/25),

Bagi Najwa, pengalaman menjadi petugas upacara bukan hanya soal tampil di depan, tetapi juga tentang kedisiplinan dan solidaritas. Ia bersama teman-teman pramuka lainnya berlatih baris-berbaris (PBB) hingga dua minggu sebelumnya demi menumbuhkan kekompakan.

“PBB itu kan harus ada chemistry, makanya kita latihan dari jauh-jauh hari biar solid. Kesulitannya ada, tapi karena sering latihan, akhirnya bisa,” tambahnya.

Hal senada disampaikan Runa Layla (14), siswi kelas 9J yang berperan sebagai pembawa acara dalam upacara. Baginya, Pramuka adalah wadah untuk melatih sikap mandiri dan inisiatif.

“Saya ikut Pramuka sejak SD, awalnya karena nerusin dari keluarga, tapi lama-lama semakin tertarik. Banyak sikap positif yang bisa diasah, seperti solidaritas dan kemandirian,” kata Runa.

Runa menceritakan tantangan terbesar biasanya datang ketika ada event besar yang mendadak diumumkan.

“Waktu itu pernah, satu minggu sebelum lomba di Misbah Kunur, baru dikasih tahu. Jadi dalam waktu seminggu kita harus latihan penuh PBB dan Semapur. Walaupun mepet, kita tetap berusaha maksimal,” jelasnya.

Pengalaman Runa selama bergabung di Pramuka cukup beragam. Sejak kelas tujuh, ia sudah aktif mengikuti lomba hingga Jambore. Ia bahkan berhasil menyumbangkan prestasi membanggakan bagi sekolah, salah satunya saat mengikuti lomba di SMAN 1 Batujajar.

“Alhamdulillah, di sana kita dapat juara di sembilan kategori, mulai dari pengetahuan agama, Bahasa Inggris kepramukaan, pioneering, sampai PPGD. Ada yang juara satu, dua, bahkan tiga,” ungkapnya dengan penuh bangga.

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MTSN Kota Cimahi, Amin Asnawi, menegaskan bahwa kegiatan Persami tidak hanya sekadar rutinitas ekstrakurikuler, melainkan strategi untuk membentuk karakter siswa.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah memupuk kedisiplinan. Dari bangun pagi, melaksanakan ibadah, hingga mengikuti setiap agenda yang disusun, semua diarahkan agar anak-anak belajar menghargai waktu dan bertanggung jawab,” jelasnya.

Lebih jauh, Amin menuturkan bahwa kebersamaan menjadi fondasi penting dalam kegiatan ini.

“Anak-anak diajak untuk saling mengenal, bekerja sama dalam regu, hingga mendirikan tenda bersama. Tidak ada perbedaan, semua adalah keluarga besar Pramuka,” tegasnya.

Selain menanamkan nilai kedisiplinan dan kebersamaan, Pramuka juga mengajarkan kemandirian. Para siswa dituntut mengurus kebutuhan pribadi mereka sendiri selama perkemahan, mulai dari menyiapkan perlengkapan, menjaga kesehatan, hingga menjaga kebersihan lingkungan.

“Kemandirian ini adalah bekal penting untuk membentuk pribadi tangguh di masa depan,” tambah Amin.

Kegiatan ini pun diselipi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Setiap pagi dan sore, para siswa mengikuti kultum setelah salat berjamaah, sekaligus menanamkan nilai spiritual dalam keseharian mereka.

“Ada pula unsur bela negara melalui kegiatan baris-berbaris, serta pendidikan lingkungan dengan menjaga kebersihan alam sekitar,” jelas Amin.

Meski demikian, Amin mengakui ada tantangan dalam membina siswa, khususnya kelas VII yang baru bergabung.

“Mereka terkadang masih sulit lepas dari gadget. Sering kali bertanya apakah boleh membawa HP. Aturannya jelas, HP tidak diperbolehkan agar mereka bisa fokus. Kalau ada yang membawa, biasanya dititipkan ke pembimbing,” ungkapnya.

Di balik segala tantangan, Amin menilai semangat siswa justru menjadi harapan baru. Menurutnya, Pramuka bukan hanya melahirkan siswa berprestasi, tetapi juga generasi muda yang disiplin, peduli lingkungan, mandiri, serta berkarakter Islami.

“Ini bukan sekadar perkemahan. Lebih dari itu, ini adalah proses panjang menyiapkan anak-anak kita menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia,” pungkas Amin.

Dengan semangat itu, Pramuka MTSN Kota Cimahi terus membuktikan diri sebagai ruang belajar yang humanis, mengakar pada nilai-nilai kebangsaan, dan menjadi benteng karakter bagi siswa di tengah tantangan zaman. (SAT)

Related Posts

Posting Komentar