Dorong Penyerapan Tenaga Kerja, Cimahi Andalkan Sidakeptri sebagai Inovasi Modern

Dorong Penyerapan Tenaga Kerja, Cimahi Andalkan Sidakeptri sebagai Inovasi Modern

SURAT KABAR, CIMAHI — Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya menekan angka pengangguran terbuka (TPT) yang masih menjadi persoalan mendesak. Meski tren pengangguran menurun pada 2024, tantangan penyerapan tenaga kerja tetap besar, sehingga Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menilai pelaksanaan job fair konvensional tidak lagi efektif untuk menjawab kebutuhan pasar kerja.

Kepala Disnaker Kota Cimahi, Asep Jayadi, menyebutkan bahwa penyelenggaraan job fair justru berisiko menimbulkan masalah baru, seperti membeludaknya pencari kerja tanpa diimbangi ketersediaan lowongan. Ia mencontohkan kasus di daerah lain, seperti Bekasi, yang sempat kewalahan akibat lonjakan peserta.

“Kalau kita memaksa meminta lowongan kerja ke perusahaan, khawatirnya malah memaksakan. Kondisi industri secara global, termasuk di Cimahi, banyak yang tutup. Jadi kita lebih efektif lewat media online atau media sosial, ketika ada lowongan kerja langsung diumumkan ke masyarakat,” ujar Asep saat dikonfirmasi, Selasa (2/9/2025).

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS, fluktuasi jumlah angkatan kerja dan pengangguran di Cimahi tercatat cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir:

  • Tahun 2022: Angkatan kerja 320.574 orang, bekerja 286.038 orang, penganggur 34.536 orang. TPT 10,77% dengan TPAK 67,22%.

  • Tahun 2023: Angkatan kerja 315.590 orang, bekerja 282.398 orang, penganggur 33.192 orang. TPT naik menjadi 14,09% dengan TPAK 68,43%.

  • Tahun 2024: Angkatan kerja turun menjadi 311.859 orang, penganggur berkurang menjadi 27.979 orang. TPT menurun ke 8,97%, tetapi TPAK juga turun ke 66,52%.

Disparitas gender masih nyata. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki mencapai 82,9%, sedangkan perempuan hanya 49,99%. Sementara kategori bukan angkatan kerja pada 2024 mencapai 156.961 orang, dengan mayoritas perempuan (90.470 orang) berfokus pada pekerjaan rumah tangga.

Kepala Bidang Pelatihan, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Disnaker Cimahi, Tresna Nur Ramdhani, menjelaskan bahwa penghentian job fair sejak 2024 didorong oleh evaluasi efektivitas serta efisiensi anggaran.

“Job fair terakhir digelar tahun 2023. Untuk 2024–2025 memang tidak ada karena anggaran cukup besar, mulai dari keamanan hingga penyediaan tempat. Apalagi pencari kerja tidak hanya dari Cimahi, tapi juga dari KBB dan Bandung. Maka kami alihkan ke aplikasi Sidakeptri,” ungkapnya.

Aplikasi Sidakeptri dirancang sebagai platform digital untuk mempertemukan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan pencari kerja. Meski sempat terkendala akibat serangan siber, Tresna menegaskan aplikasi tersebut terbukti cukup efektif dalam menjembatani kebutuhan pasar kerja.

Lebih jauh, Tresna menuturkan bahwa Sidakeptri tidak hanya sebatas portal lowongan, melainkan juga terintegrasi dengan program pelatihan kerja sesuai kebutuhan industri.

“Kalau ada pelatihan, jumlah pendaftarnya biasanya sangat banyak. Tapi kapasitas terbatas, misalnya 130 orang mendaftar, yang bisa diterima hanya 20. Jadi tetap harus disaring. Ke depan, konsepnya bukan job fair global lagi, melainkan job connect yang lebih spesifik sesuai kebutuhan perusahaan,” katanya.

Ia menambahkan, Pemkot Cimahi masih membuka peluang untuk menggelar job fair kembali pada 2026 dengan format berbeda, yaitu menghubungkan langsung kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan industri.

Meskipun TPT Cimahi berhasil ditekan hingga 8,97% pada 2024, pemerintah daerah masih menghadapi berbagai tantangan serius. Antara lain rendahnya partisipasi perempuan dalam dunia kerja, kapasitas pelatihan yang terbatas, serta keterbatasan anggaran untuk program ketenagakerjaan.

Transformasi strategi melalui Sidakeptri dinilai menjadi solusi adaptif di era digital, meski tetap perlu penguatan infrastruktur, peningkatan literasi digital bagi pencari kerja, serta sinergi dengan dunia industri agar mampu menjawab dinamika pasar tenaga kerja. (SAT)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar