SURAT KABAR – Proses negosiasi tarif impor resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat memasuki babak akhir. Pemerintah Indonesia telah menuntaskan seluruh dokumen yang diminta pihak Washington, dan kini menanti keputusan politik di level kepala negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia sudah menyerahkan seluruh syarat dan dokumen negosiasi kepada Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). Berdasarkan pertemuan terakhir antara delegasi Indonesia dan USTR, dokumen tersebut dinilai sudah lengkap.
“Indonesia sendiri kan sudah men-submit apa yang diminta Amerika dan dalam pertemuan kemarin dengan USTR, mereka menganggap bahwa dokumentasi dari Indonesia sudah lengkap. Jadi, tinggal diserahkan kepada pemimpin, baik pemimpin kita maupun Amerika,” ujar Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).
Negosiasi ini melibatkan pemerintah Indonesia, khususnya Kemenko Perekonomian, dan pemerintah Amerika Serikat melalui USTR. Sementara itu, keputusan akhir berada di tangan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump.
Presiden Trump sebelumnya menetapkan masa penangguhan penerapan tarif impor resiprokal selama 90 hari sejak 9 April 2025. Dengan demikian, batas waktu keputusan berakhir pada 8 Juli 2025.
Presiden Prabowo disebut telah melakukan komunikasi langsung dengan Presiden Trump melalui sambungan telepon pada Kamis malam (12/6). Namun, Airlangga enggan mengungkap isi percakapan tersebut.
“Ya pokoknya ada pembicaraan (antara Presiden Prabowo dengan Presiden Trump). Soalnya (apa), kita tunggu tanggal mainnya,” tuturnya singkat.
Tarif resiprokal sebesar 32% yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia sejak April 2025 telah menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap perdagangan dan industri dalam negeri. Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk menunda bahkan menghapus tarif tersebut lewat jalur negosiasi, yang kini memasuki fase krusial.
Semua dokumen dan syarat telah dipenuhi Indonesia. Kini bola panas ada di tangan Presiden Prabowo dan Presiden Trump. Keputusan politik keduanya akan menentukan nasib kebijakan tarif yang berdampak langsung terhadap arus ekspor nasional.
Negosiasi ini menjadi ujian pertama hubungan bilateral Indonesia-AS di era pemerintahan Prabowo. Pemerintah Indonesia berharap respons positif dari Gedung Putih sebelum tenggat waktu 8 Juli mendatang. (SAT)
0 Komentar