SURAT KABAR, CIMAHI - Di tengah keterbatasan gedung yang masih berstatus sewa, Dinas Arsip Daerah (Disarda) Cimahi terus mendorong transformasi layanan perpustakaan sebagai strategi utama dalam membangun budaya literasi dan karakter masyarakat berbasis pengetahuan.
Langkah ini tidak sekadar bertujuan untuk meningkatkan minat baca, tetapi juga menjadi bagian dari upaya memperkuat konektivitas sosial melalui pendekatan kolaboratif dan pemanfaatan teknologi digital.
"Perpustakaan kita patut dibanggakan. Walaupun gedung perpustakaan Kota Cimahi saat ini statusnya masih sewa, tetapi tidak mengganggu aktivitas layanan bagi masyarakat pembaca di semua kalangan di Kota Cimahi," kata Kepala Dinas Arsip Daerah (Disarda) Kota Cimahi, Dani Bastiani baru-baru ini.
Menurut Dani, di era digital seperti sekarang, seluruh sistem layanan publik, termasuk perpustakaan, harus mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai pondasi layanan yang baik.
Ia menekankan pentingnya inovasi dalam layanan serta perawatan fasilitas sebagai aspek yang tak bisa diabaikan.
"Kita harus memastikan segala sesuatu, termasuk standar dokumentasi dan ruang-ruang layanan, sesuai dengan SPM, khususnya dalam konteks pemeliharaan dan perawatan fasilitas-fasilitas," ujarnya.
Meski tampilan bangunan perpustakaan daerah belum tergolong megah, Dani menyatakan geliat literasi di Cimahi justru menunjukkan tren positif.
Jumlah pengunjung meningkat, dan perpustakaan kini menjadi indikator penting dalam penilaian kualitas layanan publik berbasis literasi di kota ini.
Untuk mendukung ekosistem literasi yang lebih inklusif dan adaptif, Disarda Cimahi telah meluncurkan sejumlah inisiatif, seperti layanan e-Library Public Services (eLips) serta penguatan program Pustaka Keliling.
"Tak hanya itu, perpustakaan juga berkolaborasi dengan sekolah tingkat dasar dan menengah di kota Cimahi," tambahnya.
Pendekatan kolaboratif ini dinilai menjadi kunci dalam memperluas jangkauan layanan perpustakaan, sekaligus menanamkan nilai-nilai literasi sejak dini kepada pelajar.
"Juga sebagai bagian dari pembangunan jangka panjang berbasis pengetahuan," tukasnya. (SAT)
0 Komentar