![]() |
DLH KBB Tanggapi Setelah Sampah Tanjakan Endog Sariwangi Jadi Sorotan (Doc.Warga) |
SURAT KABAR, KABUPATEN BANDUNG BARAT — Tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di kawasan Tanjakan Endog, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, mengalami krisis pengelolaan yang semakin parah.
Tumpukan sampah rumah tangga yang tak terangkut selama berpekan-pekan telah memicu keluhan warga dan menimbulkan potensi pencemaran lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat mengakui bahwa TPS tersebut dikelola pihak swasta dan tengah menghadapi keterbatasan fasilitas serta anggaran.
K"ami sudah memberikan bantuan pengangkutan sampah di lokasi itu," ujar Imam Fauzi, Kepala UPT Kebersihan KBB, dalam pernyataan resminya pada Jum'at (9/5/25).
Menurut Imam, akumulasi sampah terjadi akibat minimnya frekuensi pengangkutan.
"Dalam sebulan, hanya ada tiga ritase. Itu jelas tidak cukup," ungkapnya.
Penumpukan sampah disebut berdampak pada kualitas air dan sanitasi lingkungan sekitar.
Situasi ini mendapat perhatian serius setelah viral di media sosial. DLH pun menurunkan armada tambahan untuk membersihkan lokasi.
Namun, Imam menegaskan bahwa solusi jangka panjang membutuhkan intervensi lebih besar dari pemerintah provinsi.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah mengajukan permohonan penambahan kuota ritase ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Namun, menurut Imam, peluangnya kecil untuk dikabulkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sebagai alternatif, Pemprov Jabar berjanji akan mendistribusikan 10 unit incinerator guna mengurangi beban sampah di tingkat lokal.
"Setidaknya, ini bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi persoalan yang sudah lama membebani wilayah kami," kata Imam.
Saat ini, dengan volume sampah yang terus meningkat dan kapasitas pengangkutan yang terbatas, DLH memperkirakan dibutuhkan hingga 60 armada truk hanya untuk menangani area Pasar Rancapanggung saja sebuah indikasi betapa mendesaknya penanganan sistemik terhadap persoalan sampah di Bandung Barat. (SAT)
0 Komentar