![]() |
Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira |
SURAT KABAR, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi memangkas anggaran belanja daerah tahun 2025 sebesar Rp42,68 miliar sebagai langkah efisiensi sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/833/SJ.
Penghematan ini diprioritaskan untuk membiayai sektor strategis seperti infrastruktur dasar, pendidikan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudithira, menyatakan bahwa pemangkasan dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak memberikan dampak langsung kepada publik, terutama perjalanan dinas yang dipotong lebih dari setengahnya.
"Sehingga total efisiensi belanja yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Cimahi sebesar Rp42.684.811.031," ujar Adhitia saat ditemui di Cimahi, baru-baru ini.
Dari total efisiensi tersebut, Rp29,49 miliar berasal dari pengurangan biaya perjalanan dinas.
Sementara Rp13,31 miliar sisanya didapat dari pemangkasan berbagai kegiatan lain yang dianggap kurang relevan dengan kebutuhan langsung masyarakat.
Adhitia menjelaskan, seluruh dana hasil efisiensi ini akan diarahkan untuk mendukung pelayanan dasar warga sesuai amanat Peraturan Wali Kota (Perwal) Cimahi Nomor 6 Tahun 2025.
Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp24,38 miliar untuk sektor infrastruktur dan sanitasi.
Alokasi ini mencakup pemeliharaan Underpass Sriwijaya, persiapan appraisal Flyover Cigugur Tengah, serta pembangunan 77 septic tank individu bagi warga.
Selain itu, Cimahi juga menganggarkan Rp600 juta untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) sambungan pipa air bersih di Pasirkaliki dan Bandung Selatan, Rp760 juta untuk penanganan banjir dan genangan, serta Rp11,6 miliar untuk pengelolaan dan pengurangan sampah.
Sektor pendidikan mendapat alokasi signifikan mencapai Rp14,22 miliar. Dana tersebut diperuntukkan bagi pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas SD dan SMP senilai Rp7,9 miliar, penyusunan DED sekolah Rp1,6 miliar, serta bantuan perlengkapan siswa sebesar Rp1,5 miliar.
Adhitia juga menambahkan, insentif untuk guru ngaji serta tunjangan tambahan guru melalui BPJS akan dinaikkan. Total anggaran yang disiapkan untuk hal ini mencapai Rp3,1 miliar.
Untuk sektor kesehatan, Pemkot Cimahi mengalokasikan Rp484 juta untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Puskesmas Melong Asih dan untuk pemeriksaan skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) bagi bayi baru lahir.
Sementara itu, upaya menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan daerah juga menjadi fokus pemerintah.
Anggaran sebesar Rp3,42 miliar dialokasikan untuk operasi pasar murah dan penguatan pangan lokal. Optimalisasi pengendalian inflasi mendapat dukungan anggaran sebesar Rp22,5 juta.
Pemkot Cimahi juga menganggarkan Rp3,1 miliar untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Langkah ini ditujukan untuk mendorong pergerakan ekonomi di tingkat masyarakat.
Tak ketinggalan, insentif untuk para pegiat sosial di lingkungan masyarakat pun turut ditingkatkan.
"Terakhir berkaitan dengan kesejahteraan para pegiat lingkungan sosial kemasyarakatan, kita naikin insentif buat RT RW, kader baik Posyandu, Linmas, LPM, Karang Taruna itu kita naikkan 20 persen," pungkas Adhitia. (SAT)
0 Komentar