SURAT KABAR, CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi tak mau bermain-main soal bencana. Dengan sepuluh potensi ancaman yang mengintai, dari gempa akibat Sesar Lembang hingga gagal teknologi, Cimahi memilih bertindak, mengemas mitigasi dalam simulasi, mengedukasi sejak usia dini, dan menajamkan SOP kebencanaan.
Selama tiga hari penuh, sejak Selasa, 20 Mei 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menggelar pelatihan kebencanaan di Cimahi Techno Park.
Kegiatan ini bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional yang jatuh pada 26 April.
“Fokus kami pada mitigasi dan pencegahan sejak dini. Goal-nya ya itu, pencegahan,” kata Fithriandy Kurniawan, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, saat ditemui Kamis, 22 Mei 2025.
Fithriandy menjelaskan, pelatihan ini menyasar berbagai unsur, dari pelajar, lembaga kebencanaan, sampai aparatur pemerintahan.
Materi yang disampaikan mencakup simulasi tanggap darurat, sosialisasi mitigasi, hingga strategi rehabilitasi pasca-bencana.
Yang menarik, pendekatan edukasi tak hanya teknokratis. Untuk anak-anak TK hingga SMP, BPBD menggelar lomba mewarnai bertema bencana dan membuat tandu darurat dari barang sederhana.
“Tandu itu perlu pengetahuan dan keterampilan. Kita ingin anak-anak tahu dan siap,” ujar Fithriandy.
Tak berhenti di pelatihan, BPBD juga merinci aksi konkret, menyusun SOP kebencanaan, memasang jalur evakuasi, dan menetapkan titik kumpul di gedung-gedung vital.
Ia menuturkan, semua dirancang untuk menguji kesiapan sistem bila skenario terburuk terjadi.
Sepuluh potensi bencana yang diidentifikasi Cimahi meliputi gempa bumi, kekeringan, cuaca ekstrem, banjir, longsor, abu vulkanik, banjir bandang, wabah, gagal teknologi, dan kebakaran pemukiman.
Meski belum ada tolok ukur nasional yang baku, Cimahi mencatatkan skor tertinggi indeks ketahanan daerah di Jawa Barat pada 2024. Angka itu diukur dari pelbagai aspek kesiapsiagaan selama 2023.
“Ini membuktikan keseriusan Cimahi membangun kesiapan menghadapi bencana. HKB tahun ini juga menjadi momentum untuk menguji efektivitas SOP yang telah kami susun,” ucap Fithriandy. (SAT)
0 Komentar