Bitcoin Tembus US$103 Ribu, ETF dan Regulasi Jadi Pendorong

Bitcoin Tembus US$103 Ribu, ETF dan Regulasi Jadi Pendorong


SURAT KABAR - Bitcoin kembali mencetak rekor baru dengan menembus level psikologis US$100.000, ditopang arus masuk dana institusional, optimisme makroekonomi global, serta regulasi yang semakin ramah terhadap aset digital.

Data dari CoinMarketCap per Jumat (9/5/2025) pukul 21.22 WIB mencatat harga Bitcoin berada di level US$103.215, menguat 3,84% dalam 24 jam terakhir dan naik 6,49% secara mingguan.

Menurut analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, lonjakan ini merupakan hasil dari akumulasi sentimen positif yang menguatkan kepercayaan investor terhadap pasar kripto, khususnya Bitcoin.

Dana Institusi dan ETF Jadi Katalis Kuat

Produk ETF spot seperti BlackRock iShares Bitcoin Trust mencatat permintaan signifikan dari institusi besar, yang mendorong pembelian Bitcoin dalam skala besar. Tercatat, ETF ini telah menyerap hampir US$4 miliar dalam bentuk BTC.

“Masuknya dana dari institusi lewat ETF menciptakan tekanan beli masif dan mengurangi suplai di pasar. Ini memicu penembusan resistance US$85.000,” ujar Fyqieh.

Optimisme Makro dan Suku Bunga Dorong Aset Berisiko

Faktor makroekonomi global turut berperan. Kesepakatan dagang antara AS dan Inggris memberi angin segar bagi pasar global, termasuk kripto.

The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Sementara itu, Bank of England telah lebih dulu memangkas suku bunga acuan menjadi 4,25%, meningkatkan likuiditas dan mendorong minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin.

Regulasi Pro-Kripto Semakin Kuatkan Fundamental

Perkembangan regulasi di AS turut memperkuat optimisme. Negara bagian Missouri menghapus pajak capital gain untuk aset kripto dan mengizinkan pemerintah lokal membentuk cadangan Bitcoin.

Selain itu, OCC menyatakan bank kini bisa secara legal menangani perdagangan kripto, sementara FDIC memperbolehkan bank menyimpan aset digital serta memberikan layanan kripto ke nasabah.

“Regulasi yang semakin jelas membuka pintu adopsi kripto di sektor keuangan konvensional,” jelas Fyqieh.

Industri Kripto Semakin Matang

Dari sisi internal industri, kabar positif terus mengalir. Ethereum Foundation menggelontorkan dana lebih dari US$32 juta untuk 94 proyek pengembangan selama kuartal pertama 2025.

Di saat yang sama, Ripple Labs resmi menyelesaikan kasus hukumnya dengan SEC AS dengan denda US$50 juta, dan SEC pun mencabut tuntutan. Ini memberi kepastian hukum terhadap XRP dan menenangkan kekhawatiran investor.

Fenomena Short Squeeze Picu Akselerasi Harga

Kenaikan Bitcoin juga diperkuat oleh short squeeze. Banyak trader yang membuka posisi short di bawah US$100.000 terpaksa melikuidasi saat harga melonjak.

Tercatat lebih dari US$3 miliar posisi short menumpuk, dengan nilai likuidasi mencapai US$118 juta hanya dalam sehari.

“Kelangkaan pasokan karena diserap institusi, ditambah likuidasi posisi short, mempercepat kenaikan harga secara eksplosif,” tutup Fyqieh. (SAT)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar