CIMAHI, SURAT KABAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi sedang mempersiapkan rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi untuk Pilkada 2024.
Meski persiapan berjalan lancar, KPU tetap waspada terhadap potensi gangguan yang mungkin terjadi selama proses pengundian.
Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Afryand, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah antisipasi untuk menjaga keamanan dan kelancaran jalannya pengundian. Salah satu langkah tersebut adalah dengan membatasi jumlah pendukung yang dapat dibawa oleh masing-masing pasangan calon (paslon).
“Kami sudah mempersiapkan semuanya dengan baik. Namun, ada kekhawatiran terkait oknum-oknum yang bukan bagian dari pendukung paslon, tetapi datang hanya untuk mengacaukan. Kami ingin menghindari hal itu,” ujar Anzhar saat ditemui di Kantor KPU Kota Cimahi, Minggu (22/9).
Menurutnya, KPU telah menetapkan bahwa setiap paslon hanya boleh membawa maksimal 50 orang pendukung ke acara pengundian. Hal ini, katanya, sudah disepakati melalui rapat bersama liaison officer (LO) dari masing-masing paslon.
“Berkaitan dengan keterbatasan tempat, kami membatasi jumlah pendukung yang bisa hadir. Setiap paslon hanya bisa membawa 50 orang pendukung untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Anzhar.
Selain itu, Anzhar menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan pengamanan maksimal pada acara tersebut.
“Alhamdulillah, Polsek Cimahi Selatan dan Polres Cimahi sudah siap mengamankan jalannya pengundian nomor urut paslon yang akan diselenggarakan Senin, 23 September 2024,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anzhar menekankan bahwa hanya pihak yang memiliki identifikasi (ID) resmi yang diizinkan masuk ke lokasi pengundian.
"Kami sangat mempersiapkan diri dengan baik. Hanya mereka yang memiliki ID yang bisa masuk, termasuk media yang terdaftar,” katanya.
Terkait pemilihan lokasi pengundian di luar kantor KPU, Anzhar menyebut bahwa keterbatasan ruangan menjadi alasan utama.
“Kantor KPU tidak memungkinkan untuk pelaksanaan di dalam karena keterbatasan tempat. Kami ingin memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh paslon,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa gedung yang akan digunakan telah dipastikan cukup representatif untuk menggelar pengundian nomor urut.
“Ruangan yang kami pilih sangat mendukung untuk pelaksanaan acara ini,” paparnya.
Selain itu, Anzhar menjelaskan bahwa setelah penetapan pasangan calon, tim sukses masing-masing paslon harus melengkapi data di Sistem Informasi Kampanye Daerah (Sikadeka), termasuk penyerahan rekening dana kampanye.
“Perwakilan admin dari masing-masing paslon sudah diminta untuk membuat akun Sikadeka agar dapat menginput data terkait tim kampanye, relawan, serta jadwal kegiatan kampanye,” tuturnya.
Terkait pengumpulan massa, Anzhar mengimbau seluruh paslon untuk selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian, setidaknya H-3 sebelum acara besar.
“Sesuai SOP seharusnya H-7, tetapi karena ini Pilkada, ada keringanan menjadi H-3,” jelasnya.
KPU Cimahi, lanjut Anzhar, terus mengimbau seluruh pihak agar menjaga ketertiban dan mengutamakan semangat persatuan selama Pilkada.
"Berbeda pilihan itu hal biasa, tetapi jangan sampai perbedaan ini memecah belah pertemanan atau keluarga,” tegasnya.
Ia pun berharap Pilkada Cimahi 2024 bisa berjalan lancar dan sukses, dengan suasana yang tetap kondusif.