Iklan

Iklan

Unjani Bentuk Lulusan Berkarakter di Tengah Derasnya Persaingan Kerja

Posting Komentar
Unjani Bentuk Lulusan Berkarakter di Tengah Derasnya Persaingan Kerja

SURAT KABAR, CIMAHI - Di tengah arus deras persaingan dunia kerja dan meningkatnya angka pengangguran di Jawa Barat yang kini mencapai 1,81 juta jiwa, Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi menegaskan komitmennya untuk menghadirkan lulusan yang tak hanya berilmu, tetapi juga berkarakter dan berdaya saing global.

Bagi Unjani, perguruan tinggi bukan sekadar pabrik gelar, melainkan ruang pembentukan manusia tangguh yang siap menghadapi tantangan zaman dan revolusi industri 4.0.

“Yang pertama, setiap kali kita melaksanakan wisuda, biasanya seminggu atau dua minggu sebelumnya kita adakan Job Fair,” ujar Rektor Unjani, Prof. Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si., saat ditemui usai kegiatan wisuda, Selasa (4/11/25).

“Job Fair ini melibatkan berbagai stakeholder, membuka peluang walk interview, dan mempertemukan langsung lulusan dengan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Dari sana mereka bisa berinteraksi langsung dengan dunia industri,” sambungnya.

Namun, Agus menegaskan, pembekalan Unjani tak berhenti di acara seremonial. Sebagai kampus yang mengusung konsep Smart Military University, Unjani menanamkan nilai dasar berupa disiplin, loyalitas, dan kesantunan tiga karakter yang menjadi fondasi utama dalam membentuk pribadi profesional dan berintegritas.

“Nilai tambah dari lulusan Unjani ada pada karakter dan kepribadian. Mereka kita latih untuk memiliki disiplin, etika, dan integritas yang tinggi. Karena sekarang ini banyak tenaga kerja yang pintar tapi tidak jujur, tidak santun, dan tidak memiliki etika kerja. Hal-hal seperti itu justru menjadi tantangan di dunia kerja,” tegasnya.

Lebih jauh, Unjani juga menyiapkan mahasiswanya untuk mampu menavigasi perubahan dunia kerja yang kian dipengaruhi oleh teknologi dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).

Beberapa program studi, terutama yang berkaitan dengan teknologi informasi, kini telah memperkuat kurikulum mereka dengan pembelajaran berbasis digital dan AI.

“Sekarang kebutuhan kerja banyak yang berhubungan dengan IT dan Artificial Intelligence. Karena itu, kita arahkan pembelajaran ke sana agar lulusan kita bisa relevan dengan dunia kerja saat ini,” jelas Agus.

Persaingan antarperguruan tinggi, terutama di Jawa Barat, diakui Agus, semakin ketat. Namun, ia optimistis lulusan Unjani memiliki keunggulan yang membedakan mereka dari perguruan tinggi lain.

“Kita berusaha memenangkan kompetisi ini dengan memperkuat jejaring alumni. Ikatan alumni sangat aktif membantu lulusan baru mendapatkan informasi lowongan kerja,” katanya.

Menurutnya, jaringan alumni memiliki peran strategis dalam mempercepat penyerapan tenaga kerja. Banyak peluang kerja yang tak dipublikasikan secara terbuka justru beredar melalui komunikasi informal di antara alumni.

“Sekarang ini banyak lowongan yang tidak diumumkan secara terbuka. Melalui jaringan alumni, para lulusan bisa tahu dan melamar pekerjaan yang mungkin tidak diketahui umum,” tutur Agus.

Untuk memperkuat hal itu, kampus menjaga komunikasi aktif melalui grup WhatsApp di tingkat fakultas dan program studi. Di ruang virtual itulah, para alumni yang sudah bekerja rutin membagikan informasi peluang bagi para lulusan baru.

Dengan strategi yang menggabungkan pembekalan karakter, penguasaan teknologi, dan jejaring profesional yang solid, Unjani berharap para wisudawan tak hanya siap bersaing di pasar kerja global, tetapi juga mampu menjadi pencipta lapangan kerja baru.

“Artinya, mereka sudah siap berdaya saing,” tutup Agus. (SAT)

Related Posts

Posting Komentar