SURAT KABAR, CIMAHI - Persiapan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat 2026 mulai terasa di tubuh olahraga Kota Cimahi. Kali ini, giliran Persatuan Golf Indonesia (PGI) Kota Cimahi yang resmi melepas delapan atlet andalannya tiga putri dan lima putra untuk mengikuti babak kualifikasi (BK) di Lapangan Golf Dago Heritage, Bandung.
Pelepasan ini menjadi langkah awal bagi PGI Cimahi dalam menentukan siapa saja yang akan mewakili kota ini di ajang olahraga bergengsi tingkat provinsi tersebut.
Di balik optimisme, tersimpan pula tantangan klasik yang dihadapi oleh cabang olahraga golf, mulai dari pendanaan hingga regenerasi atlet.
Ketua Umum KONI Kota Cimahi, Aris Permono menyampaikan rasa bangga sekaligus harapan besar terhadap para atlet yang akan berlaga.
“Pada hari ini, tepat jam 4.30 sore, atlet kami dari PGI Cabang Olahraga Golf Cimahi akan berangkat ke Dago Heritage untuk melaksanakan Babak Kualifikasi. Harapan saya, pertama tentunya bahwa atlet dan semua tim yang akan berangkat dalam keadaan sehat wal’afiat. Kedua, semoga mereka sukses dalam BK dan bisa lolos menuju Porprov,” ujar Aris saat ditemui Surat Kabar di Kantor Koni, Senin (3/11/25).
Ia menegaskan, keberhasilan atlet Cimahi di babak kualifikasi akan menjadi tolok ukur awal untuk menuju Porprov 2026.
“Kesuksesan dalam Porprov itu dimulai dari BK. Setelah itu, kami ingin mereka tampil maksimal di Porprov nanti dan, insyaallah, bisa membawa pulang emas untuk masyarakat Cimahi,” lanjutnya.
Aris juga menyinggung target prestasi yang ingin dicapai Kota Cimahi di ajang Porprov mendatang.
“Kalau bicara target, tentu kami ingin meraih emas. Kami ingin memperbaiki peringkat Cimahi yang sebelumnya berada di posisi 14 dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat. Tahun ini kami bertekad bisa menembus posisi 10 besar. Itu doa dan harapan kami semua,” ucapnya optimistis.
Sementara itu, Ketua PGI Kota Cimahi, Adang Suherman, menilai perjalanan menuju Porprov 2026 bukan hal yang mudah. Sejumlah kendala masih membayangi, terutama terkait mutasi atlet dan keterbatasan anggaran.
“Memang beberapa kendala yang kami hadapi antara lain mutasi atlet, terutama dari kategori perempuan yang sebenarnya berpotensi besar. Soal pendanaan juga jadi tantangan klasik, tapi itu bukan hanya di Cimahi, seluruh KONI se-Jawa Barat bahkan Indonesia juga mengalami efisiensi,” kata Adang.
Meski demikian, Adang menekankan pentingnya soliditas dan komitmen di antara pengurus, pelatih, dan para atlet.
“Keberhasilan PGI Cimahi ini bukan hanya untuk pengurus atau KONI, tapi untuk para atlet sendiri. Saya selalu tekankan, ini adalah untuk kepentingan Anda, bukan untuk kepentingan pengurus. Maka ikuti pelatih, ikuti manajer, baik saat latihan maupun saat bertanding,” pesannya.
Mengenai target yang dibidik, Adang menegaskan pihaknya tetap realistis namun optimistis.
“Target yang kami rumuskan, minimal bisa membawa pulang perak. Itu sudah dibahas dengan pelatih dan manajer. Tapi tentu kami berharap hasil terbaik,” tuturnya.
Total, PGI Cimahi memberangkatkan 11 orang, terdiri dari delapan atlet, satu manajer, dan dua official. Mereka akan mengikuti babak kualifikasi bersama kontingen dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. (SAT)




Posting Komentar
Posting Komentar