SURAT KABAR, CIMAHI – Setelah lama tak terdengar gaungnya, geliat bola basket di Kota Cimahi kembali menemukan napas. Lewat ajang bertajuk Cimahi Calling 3x3, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kota Cimahi berupaya membangkitkan semangat kompetisi sekaligus menjaring bibit-bibit muda yang akan disiapkan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026.
Turnamen yang digelar khusus untuk kelompok usia kelahiran 2005, 2007, 2009, dan 2011, baik putra maupun putri ini menyedot perhatian 30 tim dari berbagai sekolah dan komunitas basket di Kota Cimahi.
Seluruh pertandingan berlangsung padat dalam satu hari penuh, Sabtu, 27 Juli 2024, di GOR Sangkuriang Cimahi.
“Ini merupakan event pertama yang diselenggarakan oleh Perbasi Cimahi dalam kurun waktu yang lama. Alhamdulillah, dengan persiapan kurang lebih satu minggu, kami mendapat sambutan yang positif, terutama dari kalangan pelajar di Cimahi,” kata Ketua Perbasi Kota Cimahi, Tresna Nur Ramdhani, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
Awalnya, kompetisi dirancang digelar selama dua hari, 26–27 Juli. Namun karena sejumlah pertimbangan teknis, penyelenggara memadatkannya menjadi satu hari. Meski begitu, Tresna menyebut jalannya pertandingan tetap berlangsung tertib dan meriah, dari pukul 09.00 hingga 16.30 WIB.
Ia mengakui, ada beberapa penyesuaian teknis yang harus dilakukan. Misalnya, tidak semua kelompok umur terpenuhi jumlah pesertanya sehingga harus ada modifikasi pada skema pertandingan.
“Ada beberapa kelompok umur yang mendaftar tapi jumlahnya belum mencukupi, jadi kami harus melakukan penyesuaian pada skema pertandingan,” ujarnya.
Dari sisi pendanaan, Tresna menyebut keterlibatan sponsor belum optimal. Hal itu lebih karena faktor waktu persiapan yang singkat dan proses administratif dari pihak sponsor yang belum rampung.
“Beberapa sponsor memerlukan persetujuan dari kantor pusat, sehingga dukungan belum bisa maksimal,” ungkapnya.
Meski begitu, Tresna menganggap Cimahi Calling 3x3 sebagai momentum penting bagi Perbasi Cimahi. Kompetisi ini menjadi tonggak awal untuk menata kembali pembinaan atlet basket di Kota Cimahi yang sempat tertidur.
“Alhamdulillah, event ini menjadi awal kebangkitan kembali Perbasi Cimahi yang selama ini vakum dari kejuaraan. Insyaallah ke depan akan menjadi kalender rutin. Tidak menutup kemungkinan kami akan menggelar juga kompetisi basket 5×5,” ujarnya dengan optimis.
Menurut Tresna, peserta dalam event ini diwajibkan berasal dari Kota Cimahi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Perbasi dalam menjaring dan membina talenta lokal. Namun demikian, minat peserta dari luar kota juga cukup tinggi.
“Kami ingin merangkul seluruh kelompok umur, dari pelajar hingga veteran. Harapannya, komunitas dan klub basket di Cimahi makin tumbuh dan berkembang,” tambahnya.
Sebagai bentuk apresiasi, para pemenang dalam ajang ini mendapatkan medali, piala, dan uang pembinaan. Lebih dari sekadar hadiah, hal ini dimaksudkan untuk memotivasi pelajar agar terus mengembangkan diri di bidang olahraga.
“Kami juga melakukan tanya jawab kepada orang tua dan peserta sebagai evaluasi. Ini menjadi masukan penting bagi kami untuk menyusun program kerja ke depan, agar bisa lebih maksimal dalam menjaring bibit-bibit atlet basket untuk regenerasi di Cimahi,” jelasnya.
Ke depan, Perbasi Cimahi menargetkan kerja sama dengan sejumlah instansi, mulai dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi hingga Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora), guna memperkuat pembinaan sejak usia dini.
“Program ini akan dimulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di wilayah Kota Cimahi. Semoga event seperti ini memberi dampak positif bagi remaja yang memiliki minat di bidang bola basket,” katanya.
Adapun untuk fasilitas, Tresna menilai GOR Sangkuriang cukup layak untuk pertandingan basket 3x3. Meski begitu, ada beberapa catatan yang ia anggap perlu segera diperbaiki.
“Beberapa titik memang perlu diperbaiki, seperti pengecatan tembok bagian atas dan pengecatan ulang garis lapangan,” tandasnya.
Dengan semangat baru yang mulai menyala, Perbasi Cimahi berharap bisa melahirkan lebih banyak atlet muda yang tak hanya membela kota, tapi juga siap bersaing di tingkat provinsi, bahkan nasional. (SAT)
0 Komentar