Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung Gali Tradisi Kesehatan di Cirendeu

Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bandung Gali Tradisi Kesehatan di Cirendeu

SURAT KABAR, CIMAHI - Sebanyak 104 mahasiswi Program Studi Kebidanan dari Poltekkes Kemenkes Bandung, didampingi sepuluh dosen pendamping, melakukan kunjungan lapangan ke Kampung Adat Cirendeu, Kota Cimahi. 

Kunjungan ini bukan sekadar studi tur biasa, melainkan bagian dari aplikasi mata kuliah Praktik Sosial Budaya Dasar yang bertujuan membumikan teori dalam konteks masyarakat adat.

Koordinator mata kuliah tersebut, Sri Mulyati, menjelaskan alasan pemilihan Kampung Cirendeu sebagai lokasi praktik. 

Menurutnya, kampung adat ini menyimpan banyak nilai kearifan lokal yang relevan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak selaras dengan visi dan misi program studi mereka.

"Kenapa kami memilih ke Kampung Cirendeu? Supaya mahasiswa mendapatkan gambaran bagaimana adat istiadat dan tradisi masyarakat Cirendeu bisa memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak," ujar Sri saat ditemui di lokasi kegiatan, Rabu 27 Mei 2025.

Dalam mata kuliah ini, para mahasiswa diarahkan untuk mencapai pemahaman yang komprehensif terkait praktik sosial budaya yang hidup dalam masyarakat adat. Setidaknya, ada dua capaian utama yang ingin dicapai dalam kegiatan ini.

"Pertama, mahasiswa mendapatkan gambaran umum tentang kampung adat mulai dari bahasa, kepercayaan, makanan, hingga cara berpakaian dan bentuk rumah," jelasnya.

Lebih lanjut, capaian kedua mencakup pemahaman terhadap adat istiadat dan tradisi yang menyangkut fase-fase penting dalam kehidupan perempuan dan anak dari kehamilan, persalinan, masa nifas, hingga pemberian ASI kepada bayi baru lahir.

"Dengan begitu, mereka diharapkan bisa menghargai dan beradaptasi dengan kearifan lokal yang ada," tambah Sri. 

Ia menekankan pentingnya sikap bijak mahasiswa dalam menyikapi mitos atau kepercayaan yang mungkin tidak sejalan dengan ilmu medis, namun masih berakar kuat di masyarakat.

"Mereka harus belajar banyak, karena banyak tradisi-tradisi yang memang bermanfaat. Pendekatan harus dilakukan kepada tokoh masyarakat dengan bijak," ujar Sri.

Dari kegiatan ini, pihak kampus juga membuka peluang untuk menggali inovasi dan penelitian berbasis budaya lokal. 

"Kami bisa mengembangkan budaya-budaya ini melalui penelitian. Ada inovasi-inovasi atau hasil dari pembelajaran masyarakat Kampung Cirendeu ini," katanya.

Sri menyatakan, ia dan timnya merasa bangga melihat bagaimana masyarakat Cirendeu sudah mampu mensinergikan antara nilai-nilai tradisional dengan program-program kesehatan pemerintah.

"Ternyata Kampung Cirendeu ini sudah maju dan mampu mengadopsi program-program yang telah dicanangkan pemerintah, khususnya terkait kesehatan ibu dan anak," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kunjungan ini berbeda dari kegiatan studi tur biasa. "Bedanya study tour dengan kami, kalau kami ini adalah field trip. 

Ini adalah kunjungan lapangan bagaimana mereka mempraktikkan teori-teori yang sudah ada di kelas," kata Sri.

Mahasiswi kebidanan Poltekkes Kemenkes Bandung sebelumnya juga pernah melakukan praktik serupa di sejumlah kampung adat lain, seperti Cisolok, Kampung Naga di Tasikmalaya, serta Baduy.

Dengan terjun langsung ke masyarakat adat, para mahasiswa diharapkan tak hanya memahami sisi medis semata, tetapi juga mampu mengintegrasikan pendekatan sosial-budaya dalam praktik kebidanan mereka kelak. (SAT) 


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar