SURAT KABAR, CIMAHI– Di tengah kelesuan aktivitas sektor industri kecil menengah (IKM) di pasar tradisional Kota Cimahi, aktris senior Nining Yuningsih dikenal luas sebagai Ceu Edoh dari serial Preman Pensiun menghadirkan terobosan kreatif melalui film lokal bertajuk Jurig Kasbon.
Pemutaran film ini sukses menyedot perhatian publik dan membuka ruang diskusi tentang pelestarian budaya serta revitalisasi pasar rakyat.
Film Jurig Kasbon diputar di dua lokasi berbeda, Pasar Atas Cimahi pada Sabtu, 10 Mei 2025 dan Pasar Cimindi pada Minggu, 11 Mei 2025.
Di kedua lokasi tersebut, ratusan warga tampak antusias memadati aula pasar untuk menyaksikan karya yang digarap oleh tim produksi lokal tersebut.
Anggota DPRD Kota Cimahi dari Komisi IV, Sofyan Abdul Sani Khairuman, turut menghadiri salah satu sesi nonton bareng di Pasar Atas Cimahi pada Sabtu malam. Kehadirannya mewakili Ketua DPRD beserta anggota legislatif lainnya.
“Saya sangat antusias dan ini mewakili anggota dewan lainnya. Kearifan lokal perlu diangkat, didukung, dibina, dan diperhatikan,” ujar Khairuman saat dikonfirmasi, Senin, 12 Mei 2025.
Khairuman juga menyampaikan komitmennya untuk mendorong pengalokasian anggaran dari APBD Kota Cimahi guna mendukung sektor seni, termasuk perfilman lokal yang sarat dengan nilai budaya.
“Saya akan menyampaikan usulan dukungan anggaran dari APBD untuk sektor seni, termasuk perfilman. Harapannya, film-film lokal seperti ini dapat terus berkembang,” katanya.
Selain nilai budaya, Khairuman menekankan pentingnya penyediaan ruang ekspresi kreatif bagi generasi muda Cimahi.
Menurutnya, keberadaan karya seperti film Jurig Kasbon dapat menjadi medium positif untuk menyalurkan potensi anak-anak muda di bidang seni pertunjukan dan film.
“Dengan adanya wadah seperti teater dan perfilman, anak muda punya tempat untuk berkarya. Ini sangat positif,” tegasnya.
Kehadiran Ceu Edoh dalam acara ini menjadi magnet tersendiri. Selain menghadirkan hiburan, film Jurig Kasbon juga membawa dampak signifikan terhadap peningkatan jumlah pengunjung pasar, yang selama ini mulai tergerus oleh maraknya pusat perbelanjaan modern dan platform belanja daring.
“Acara ini sangat bagus dan masyarakat sangat antusias. Ratusan penonton hadir, meski kehadiran dari pejabat tertinggi kota tidak ada, tapi masyarakat sangat antusias,” ujar Ceu Edoh.
Meski menyayangkan absennya perwakilan dari Pemerintah Kota Cimahi, Ceu Edoh tetap mengapresiasi dukungan masyarakat yang hadir.
Ia menegaskan bahwa apresiasi publik merupakan energi penting bagi dirinya dan tim untuk terus berkarya.
Namun, ia juga mengingatkan perlunya dukungan konkret dari pemerintah, terutama dalam bentuk pendanaan.
“Kami bukan hanya butuh dukungan moral, tapi juga dukungan finansial untuk kelanjutan produksi film ini,” tegasnya.
Respons positif juga datang dari Kepala UPTD Pasar Kota Cimahi, Andri Gunawan. Ia menilai kehadiran film Jurig Kasbon memberi efek langsung terhadap meningkatnya kunjungan ke pasar tradisional.
“Kegiatan Ceu Edoh dan tim ini sangat bagus karena mengundang orang datang ke pasar tradisional, yang saat ini mulai ditinggalkan oleh konsumen,” ucap Andri.
Ia menambahkan, agar dampaknya berkelanjutan, program seperti ini perlu dijalankan secara terencana dan rutin.
Ia berharap, keberadaan kegiatan seni dan budaya di lingkungan pasar dapat menjadi stimulan ekonomi, terutama bagi pelaku IKM yang berada di lantai atas pasar. (SAT)
“Acara ini perlu dijalankan secara rutin dan terencana,” kata Andri menutup.
Film Jurig Kasbon menjadi bukti bahwa sinergi antara seni, budaya lokal, dan ruang ekonomi rakyat seperti pasar tradisional dapat menciptakan dampak sosial yang kuat jika dikelola dengan dukungan lintas sektor yang memadai. (SAT)
0 Komentar