CIMAHI, SURAT KABAR - Pengundian nomor urut calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi dari tiga pasangan calon (paslon) akan dilaksanakan di Gedung Singosari, Melong, Kota Cimahi. Calon Wali Kota, Ngatiyana, menyatakan tidak ada persiapan yang istimewa menjelang pengundian tersebut.
“Persiapan kami natural saja, tidak terlalu berlebihan, sesuai aturan dengan KPU kita ikuti,” ujar Ngatiyana saat ditemui di Cimahi, Senin (23/8/24).
Ngatiyana menambahkan, berdasarkan aturan dari KPU Kota Cimahi, setiap paslon hanya diperbolehkan membawa maksimal 50 orang pendukung ke dalam gedung.
“Kita ikuti, 50 itu siapa saja kita persiapkan orang-orangnya,” lanjutnya.
Terkait nomor urut, Ngatiyana menegaskan dirinya tidak mempermasalahkan nomor berapa pun yang akan didapatkan. Baginya, nomor urut hanya merupakan syarat pencalonan yang normatif.
“Masalah nomor, mau berapa saja itu terserah nanti secara normatif yang dilakukan oleh KPU. Nomor berapa pun kita terima,” kata Ngatiyana.
Rencananya, Ngatiyana dan rombongan akan berangkat menuju Gedung Singosari dari titik kumpul di DPC PKB Kota Cimahi.
“Titik kumpul di DPC PKB, dan kita akan shalat Magrib bersama dahulu di sana,” ujarnya.
Menurut jadwal dari KPU, acara pengundian nomor urut akan berlangsung hingga pukul 23.00 WIB, dengan dimulai sekitar pukul 19.30 WIB.
“Yang penting kita tepat waktu. Acara jam 19.30 malam, kita harus sebelum jam segitu sudah hadir di sana,” tambah Ngatiyana.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan informasi mengenai acara kampanye damai yang akan digelar pada 25 September 2024 di Alun-Alun Kota Cimahi, dengan lokasi utama di Gedung DPRD Kota Cimahi.
“Menurut informasi, tempatnya di Gedung DPRD Kota Cimahi, jadi rencananya untuk kampanye damai akan berlangsung di Alun-Alun,” jelasnya.
Ngatiyana juga mengimbau agar kampanye berjalan damai tanpa adanya gesekan di antara pendukung.
“Mudah-mudahan kampanye di Kota Cimahi ini berjalan damai dan tidak ada gejolak atau gesekan apapun,” tuturnya. Ia berharap agar tidak ada pihak yang terpecah belah akibat perbedaan pandangan politik.
“Kampanye pesta demokrasi lima tahunan mudah-mudahan damai, tidak ada gesekan-gesekan apapun di Cimahi. Jangan sampai memecah belah persatuan dan kesatuan. Itu yang saya tekankan kepada konstituen kita,” tegasnya.
Ngatiyana juga menyinggung kemungkinan adanya insiden terkait alat peraga kampanye (APK), seperti perusakan, namun ia mengajak semua pihak untuk tidak terpancing.
“Contoh seperti alat peraga kampanye (APK) ada yang merusak, ya biarkan saja. Kita terima saja. Tak usah ditanggapi dengan serius sehingga nanti terjadi gesekan-gesekan,” ujarnya.
Terkait rencana siaran langsung atau layar tancap untuk pengundian nomor urut, Ngatiyana mengatakan pihaknya belum menyiapkan apapun.
“Kita belum menyiapkan seperti nobar atau pengarahan massa. Tidak. Jadi pendukung sudah kami arahkan kemarin, sudah cukup 50 orang saja yang masuk ke dalam,” jelasnya.
Ia juga menghimbau kepada para pendukung agar tidak memaksakan diri masuk ke dalam gedung. Jika ada massa di luar gedung, Ngatiyana menekankan agar mereka tetap tertib dan tidak mengganggu jalannya acara.
“Yang penting tidak mengganggu pelaksanaan pengambilan nomor urut. Mungkin itu perkembangan di lapangan,” ucapnya.
“Yang jelas, kita tidak menyiapkan pendukung untuk ikut di dalam pengambilan nomor,” lanjutnya.
Ngatiyana menegaskan bahwa pihaknya telah mengimbau para pendukung untuk cukup berdoa dari rumah.
“Sudah kami sampaikan kepada seluruh pendukung, cukup berdoa saja di rumah, tidak usah ikut ke sana,” imbaunya.
Menurutnya, acara pengundian nomor urut hanya sebatas formalitas, dan pendukungnya tidak perlu memaksakan diri untuk hadir secara langsung.
“Doa saja, mudah-mudahan kita dapat nomor yang jelas, tidak perlu memaksakan nomor berapa,” tandasnya.